Danau Tiberias disebut juga Danau Galilea, Danau Kinerot, Danau Kineret, Danau Genesaret, dan Laut Tiberias. Dalam bahasa Ibrani: ים כנרת; Arab: بحيرة طبرية . Letaknya berada di dekat Dataran Tinggi Golan yang merupakan dana air tawar terbesar di Israel.
Luas danau ini mencapai 166 KM2 (64 sq mi), dengan kedalaman 43 m (141 kaki). Luas 211.315 m (693.291) di bawah permukaan laut, danau ini juga merupakan danau air tawar terendah di dunia dan danau terendah ke dua setelah Laut Mati yang merupakan danau air asin.
Danau ini diairi sebagian dari mata air di bawah tanah, sumber banjir adalah sungai Yordan yang mengalir melaluinya dari utara ke selatan. Danau Tiberias terletak di jalur kuno Via Maris yang menghubungkan Mesir dengan kerajaan-kerajaan di sebelah utara.
Kerajaan Hasmonean, Yunani, dan Romawi mendirikan kota-kota dan permukiman di sekitar danau tersebut, termasuk di dalamnya ada Tiberias, Gadara, dan Hippos. Seorang sejarawan di abad pertama bernama Flavius Yosefus, beliau begitu terkesan dengan wilayah ini sehingga ia menuliskan “Orang dapat mengatakan tempat ini ‘Ambisi Alam’ ”
Flavius Yosefus juga pernah melaporkan bahwa pada mas itu terdapat industri perikanan yang sangat maju dengan 230 kapal yang bekerja di danau tersebut. Seorang arkeolog juga menemukan perahu dari abad pertama Masehi yang diberi nama “Perahu Yesus” 1986.
Danau Galilea atau Tiberias yang airnya hangat juga mempunyai berbagai macam flora dan fauna. Di danau ini juga ada flora fitoplankton, fauna benthos, zooplankton, dan ikan-ikan seperti tilapia.
Danau Tiberias Tanda-tanda Kiamat
Badan Meteorologi dan Geofisika mengungkapkan bahwa akan nanti akan datang musim kemarau yang berkepanjangan di seluruh dunia. Diperkirakan kemarau tersebut datang pada tahun 2019 – 2022. Hal ini diperkuat dengan sedikitnya cadangan air dunia saat ini yang hanya tersisa 3% saja.
Dalam hadits kisah Tamim Ad-Dari, keluarnya Dajjal ditandai dengan keringnya danau tiberias, keringnya mata air Zughar, dan pohon kurma Baisan tidak lagi berbuah. Jika dilihat secara fisik ketiga tanda tersebut sudah nyata terjadi.
Pelru diketahui bahwa pohon kurma di Baisan sudah tidak berbuah lagi, kemudian menyusutnya mata air Zughar, dan yang paling menggegerkan yaitu surutnya air danau Tiberias yang ada di Israel.
Perkara ini sangat mengkhawatirkan bagi Israel, sehingga pemerintah Israel sibuk mencari sumber air lain, salah satunya yaitu penyulingan air laut. Di dalam hadits lain juga dikatakan bahwa Dajjal akan keluar dari sarangnya yang ditandai dengan terjadinya kemarau dan kekeringan dalam tempo 3 tahun.
Penjelasan Bahwa Danau Tiberias Menjadi Tanda-tanda Kiamat
Danau Tiberias merupakan satu tanda yang sangat fenomenal. Seorang Pelaut Nasrani Arab bernama Tamim Ad-Dari di masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah Allah takdirkan bertemu dengan Dajjal secara langsung di sebuah pulau kecil, maka ia berdialog dengan Dajjal tersebut.
قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ بُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُقَالَ هَلْ فِيهَا مَاءٌ قَالُوا هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ قَالَ أَمَا إِنَّ مَاءَهَا يُوشِكُ أَنْ يَذْهَبَ
Ia berkata: Beritahu aku tentang danau Tiberias. Kami bertanya: Tentang apanya yang engkau tanyakan? Lalu ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ingat, airnya hampir akan habis (HR. Muslim -Shahih)
Danau Tiberias dan Rahasia Dajjal
Danau Tiberias adalah sumber utama pemasok kebutuhan air bersih Penduduk Palestina dan si penjajah Israel. Selain itu juga merupakan lokasi penting bagi pemeluk Agama Samawi.
Sekarang ini orang-orang Yahudi membangun permukiman mereka di tepi danau Tiberias, juga resort, dan penginapan-penginapan bagi petinggi militer Israel, karena posisinya memang berdekatan dengan perbatasan Palestina dan Suriah.
Hal ini ditujukan juga sebagai antisipasi penyusup pihak-pihak yang tidak mereka kehendaki, wilayah tersebut juga menjadi kawasan wisata elit bagi para militer dan pemerintah Israel.
Mereka melengkapi kawasan ini dengan bermacam-macam fasilitas maksiat untuk bersenang-senang, sehingga dikenal sebagai tempat berselingkuh para prajurit serta penjabat militer Israel, begitu pun dengan sebagian politisi dan tokoh-tokohnya.
Keterkaitannya Dengan Munculnya Dajjal
Sebagaiman yang sudah disabdakan Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasannya turunnya permukaan air danau ini menjadi salah satu tanda-tanda kedatangan si Dajjal. Dajjal akan membawa fitnah yang amat besar bagi umat Islam, sebagian besar manusia akan terkena fitnah itu.
Ketika muncul, Dajjal akan mengaku sebagai Tuhan, dalam keterangan lain dijelaskan bahwa kaum wanita lebih banyak yang terjerat dan mendatanginya, sehingga para laki-laki pulang ke rumah menemui Ibu, Putri, Saudari, Bibi mereka.
Karena ditakutkan wanita-wanita tersebut menemui Dajjal. Sehingga Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hal yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah al-Masih ad-Dajjal”.
Cerita Bertemu Dajjal
Dari Fatimah binti Qais radhiallahu ‘anha bahwa ia berkata, “Saya mendengar juru panggil Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wasalla menyeru: Sholat Jama’ah2x” (panggilan seperti ini biasanya hanya dilakukan ketika waktu sholat atau apabila terdapat sesuatu yang penting).
Fatimah binti Qais menlanjutkan “maka saya pun pergi ke masjid dan sholat bersama Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan saya berada di shaf pertama para wanita. Ketika Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam telah selesai beliau duduk di atas mimbar.
Beliau tertawa dan kemudian berkata “hendaklah masing-masing dari kalian tetap di tempat”! Kemudian Rosululloh bertanya Tahukah kalian mengapa aku kumpulkan?
Kemudian para sahabat menjawab “Allah dan Rosulnya lebih mengetahuinya.
Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “bukalah suatu kabar gembira, buka juga karena suatu ancaman, namun Tamim ad-Dari yang tadinya seorang pemeluk Nasrani lalu dia datang menyatakan keIslamannya dan menceritakan kepadaku suatu kejadian yang pernah aku ceritakan kepada kalian tentang al-Masih ad-Dajjal.
Dia menceritakan kepadaku bahwa dia berlayar dengan 30 orang dari Lakhm dan Juzam, ketika di tengah perjalanan ombak besar membuat mereka terombang-ambing di lautan, hingga sebulan.
Hingga pada akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau di arah timur matahari. Mereka pun turun dan duduk beristirahat di dekat kapal mereka lalu memasuki pulau tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan makhluk melata yang dipenuhi bulu.
Saking banyaknya bulu mereka tidak tahu mana bagian depan dan mana bagian belakangnya.
Mereka bertanya, makhluk apakah engkau ini?
Si makhluk menjawab “Aku adalah jassasah (pengintai)”
Lalu mereka bertanya lagi “Apa itu Jassasah” ?
Tamim berkata “Ketika ia menyebut nama seorang laki-laki, kami takut bahwa makhluk itu merupakan setan”. Oleh karena itu kami pun bergegas untuk pergi meninggalkannya sampai kami menemukan bangunan besar dan memasukinya.
Di dalamnya ada seorang manusia yang paling besar dan paling kuat yang pernah kami lihat. Kedua tangannya terbelenggu ke leher hingga kedua lutut dan sikunya. Kami berkata “Celakalah engkau, makhluk apakah engkau” ?
Dia menjawab “kalian mampu menemukanku, beritahu aku siapa kalian” ?
Tamim dan rombongannya menjawab “kami adalah orang-orang Arab, kami naik kapal laut, tiba-tiba ombak pasang dan kamu pun terombang-ambing selama satu bulan sampai akhirnya terdampar di pulau ini.
Kamu pun merapat dan memasukinya, tiba-tiba kami bertemu makhluk melata yang berbulu sangat lebat sehingga sulit untuk mengetahui mana depan dan mana bagian belakanganya.
Lalu kami berkata kepadanya “celakalah engkau, makhluk apakah kau ini” ?
Si makhluk menjawab “Aku adalah jassasah (pengintai)”
Lalu mereka bertanya lagi “Apa itu Jassasah” ?
Kemudian ia berkat “pergilah temui laki-laki yang ada di sebuah bangunan besar itu, karena dia sangat ingin mendengarkan berita dari kalian”
Maka kami pun bergegas menemuimu, dan merasa takut dengan makhluk itu dan kami menyangka di adalah setan.
Laki-laki besar itu berkata “beritahu kepadaku tentang kebun kurma Baisan”, kami bertanya “tentang apanya yang ingin kau ketahui”? Dia menjawab “tentang pohon-pohon kurmanya, apakah masih berbuah”? Kami berkata “Ya” Dia berkata “ketahuilah bahwasannya kurma-kurma itu hampir tidak berbuah lagi”.
Beritakan kepadaku tentang danau Tiberias, kami pun bertanya “tentang apa yang ingin ingin engkau ketahui”? Dia berkata “apakah di sana ada airnya”? Kami menjawab “masih banyak airnya” Dia berkata “ketahuilah tidak lama lagi airnya akan habis”.
Beritakan kepadaku tentang sumber air Zaghar, kami bertanya “tentang apanya yang ingin kau ketahui”? Dia berkata “apakah masih banyak airnya? apakah penduduk sekitarnya memanfaatkan airnya untuk bercocok tanam? Kami menjawab “ya, airnya banyak dan penduduk sekitar juga masih memanfaatkannya untuk bercocok tanam”.
Dia berkata, beritakan kepadaku tentang Nabi yang ummi, apa yang telah ia lakukan? Mereka menjawab “dia telah muncul di Mekkah dan tinggalnya di Yasrib” Dia berkata “apakah orang-orang Arab memerangi mereka” ?.
Kami jawab “ya” Dia berkata “apa yang dilakukan terhadap mereka? Maka kami pun memberitahukannya bahwa sudah terlihat para pengikutnya dari kalangan orang Arab, mereka sangat mematuhinya.
Dia berkata “itu sudah terjadi”? Kami jawab “ya” Dia berkata “jika demikian maka yang terbaik bagi kalian adalah mematuhinya”.
Dan akan aku beritahukan kepada kalian siapa aku sebenarnya. Aku adalah al-Masih, hampir datang waktunya aku diizinkan keluar, kemudian akan mengelilingi bumi, tidak ada satu kampung pun yang akan ku singgahi dalam kurun waktu 40 malam terkecuali Mekkah dan Taibah, karena keduanya diharamkan atasku.
Setiap kali aku berusaha untuk memasukinya aku akan dihadang oleh Malaikat yang memgang pedang untuk mengusir aku dan menjauhi kota itu. Ketahuilah bahwa setiap kota itu dijaga oleh para Malaikat.
Fatimah binti Qais berkata: Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam menghentakkan tongkatnya ke mimbar dan berkata “inilah Taibah, inilah Taibah, (maksudnya Madinah)”.
Bukankah aku pernah sampaikan hal ini pada kalian? Para sahabat menjawab “benar” kemudian Beliau melanjutkan “seseungguhnya apa yang disampaikan oleh Tamim membuatku kagum karena sesuai dengan yang pernah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal, Madinah, dan Mekkah.
Dia berada di laut Syam atau laut Yaman; Bukan, tetapi dia ada di timur menyebutnya sebanyak 3x. Beliau pun memberi insyarat dengan tangannya ke arah timur. Fatimah melanjutkan, “maka aku pun menghafalnya dari Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wasallam”.
Perbedaan Danau Tiberias Dulu dan Sekarang
Pohon Kurma Baisan