ELANG JAWA – Adalah burung dengan nama latin Javan Hawk-Eagle. Jenis burung elang ini merupakan jenis elang endemik asli Indonesia. Elang Jawa mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan jenis elang lain yang ada di dunia.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan elang Jawa berbeda dengan jenis elang lainnya. Setidaknya ada 6 fakta menarik atau perbedaan yang ada pada burung elang Jawa. Beberapa perbedaan dan keunikan tersebut yaitu:
Elang Jawa
Elang Jawa sering juga disebut dengan burung garuda. Burung garuda adalah burung dari mitologi Jawa kuno yang masih dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Buddha. Lambang negara Indonesia adalah Pancasila, di mana logo yang sudah kita ketahui bersama berwujud Burung Garuda yang mencengkeram pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Slogan Bhinneka Tunggal Ika sendiri adalah semboyan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, beliau merupakan salah satu pahlawan legenda yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Ketika kamu memperhatikan sesosok burung berjambul yang menghiasi depan kelas, maka burung tersebut akan sangat mirip wujudnya dengan Elang Jawa yang berjambul, dengan ciri fisik lainnya yang sangat mirip.
Berangkat dari sini, maka para pengamat burung sering menyebutnya sebagai burung garuda, yang dianggap sebagai burung asli dari Indonesia.
Ciri-Ciri Elang Jawa
Burung elang Jawa yang sudah dewasa mempunyai bentuk tubuh yang tegap dengan bulunya yang lebat. Panjang dari burung elang Jawa dewasa mencapai 60 cm, dihiasi dengan jambul di bagian atas kepala yang menjulang ke atas dan berwarna hitam.
Bulu punggung dari burung elang Jawa berwarna gelap, sedangkan bulu yang terdapat di sisi kepala berwarna coklat kemerahan, dengan coretan vertikal di bagian tenggorokan. Pada bagian dada burung legendaris ini terdapat garis horizontal hitam dengan berlatarkan warna putih.
Elang Jawa terbang dengan cara membulatkan sayapnya, kemudian menekuknya ke atas sebagaimana huruf (V) dengan garis-garis hitam yang terdapat di bagian pinggir sayap.
Habitat Elang Jawa
Ditinjau dari peta penyebaran fauna di Indonesia, elang Jawa hanya dapat dijumpai di habitat aslinya, yaitu sebagaimana namanya di Pulau Jawa. Sekalipun elang Jawa dapat dijumpai juga di luar Pulau Jawa. Maka sejatinya jenis burung unik ini hanya kamu dapatkan di rusat penangkaran, atau pemelihara yang membawanya dari Pulau Jawa.
Elang Jawa ini lebih menyukai habitat hutan dengan area pegunungan, perbukitan dan dataran tinggi dan bahkan dapat hidup hingga ketinggian 3.000 M.dpl.
Burung ini memangsa hewan kecil seperti musang, tikus, ayam hutan atau kadal. Biasanya elang jawa mengintai mangsanya dari tajuk pohon yang tinggi sebelum menukik mencengkeram mangsanya.
Burung ini akan memangsa hewan hewan kecil seperti ayam hutan musang tikus hingga reptil seperti kadal biasanya elang jawa melakukan pengintaian di balik pepohonan sebelum kemudian menukik tajam mencengkeram mangsanya dengan sangat akurat dan kemudian menyantapnya dengan lahap.
Cara Hidup dan Perkembangbiakan Elang Jawa
Elang jawa mempunyai cara hidup yang unik di mana mereka termasuk burung yang melakukan monogami, mereka setia pada pasangannya hingga ajal menjemputnya mereka bereproduksi di di rentang usia antara 3 sampai 4 tahun.
Elang Jawa Terancam Punah
Elang jawa adalah binatang yang terancam punah dikarenakan kerusakan ekosistem secara masif khususnya di wilayah Pulau Jawa. Perburuan telur dan indukan secara besar-besaran juga ikut memperparah terjadinya kepunahan pada Elang Jawa.
Hal ini berlangsung secara sangat cepat padahal sarang Elang Jawa ini terletak di atas pohon dengan ketinggian 40 hingga 50 meter. Tetapi para pemburu sudah sangat memahami pola ini sehingga mereka bisa dengan mudah menemukan sarang elang Jawa.
Nantinya mereka akan membawa telur atau anakannya untuk diperjualbelikan kepada para penghobi burung burung langka.
Upaya Pelestarian Elang Jawa
Pemerintah telah melakukan berbagai macam solusi untuk melindungi Elang Jawa dari kepunahan diantaranya yang tercantum di PP Nomor 7 Tahun 1999 mengenai penangkapan, perburuan, jual beli, dan kepemilikan atas alasan apapun terhadap Elang Jawa.
Yang telah dilarang aktivitasnya bagi orang yang melakukan pelanggaran terkait PP tersebut maka tersangka dapat terjerat hukuman penjara maksimal hingga 5 tahun.
Pemerintah juga telah mengupayakan penangkaran dan suaka alam di habitat asli elang Jawa tersebut, akan tetapi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian elang Jawa ini masih sangat kurang.
Perburuan Elang Jawa secara besar-besaran masih terus berlanjut bahkan setidaknya ada 22 elang Jawa menghilang dari tahun ke tahun akibat dari perburuan tangan jahil manusia.
Demikianlah pembahasan mengenai elang Jawa yang melegenda, semoga dapat memberikan kita pengetahuan yang lebih luas mengenai burung endemik dari Indonesia khususnya Pulau Jawa.
Semoga kita semakin peduli dengan lingkungan kita dan dapat lebih bijak dalam menyikapi berbagai macam hal terkait satwa langka seperti elang Jawa yang patut untuk dilindungi.
Elang jawa ini udah punahkan?
masih ada cuy