Mendengar tentang kelistrikan tentu langsung terngiang pada mata pelajaran di sekolah dulu. Teruntuk anak IPA pasti sudah sangat hafal sekali dengan kelistrikan, bahkan melakukan praktik juga di laboratorium. Mempelajari mengenai gaya gerak listrik induksi menjadi hal yang menarik karena merupakan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Tak hanya tukang listrik saja yang harusnya paham mengenai materi ini, namun anak sekolahan juga harusnya paham agar dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Mempelajarinya bukanlah hal yang sulit jika paham dengan rumusnya.
Bagi yang sudah sabar lagi untuk mempelajari ilmu ini, maka jangan beranjak terlebih dahulu. Siapkan buku serta catat informasi pentingnya.
Apa Itu Gaya Gerak Listrik Induksi?
Mengetahui apa itu gaya gerak listrik induksi terlebih dahulu tentu akan membuat bingung karena terlalu jauh. Solusi yang paling jitu untuk memahami pengertian tersebut adalah menyimak arti gaya gerak listrik sebagai informasi dasar.
Pengertiannya yaitu sebuah beda potensial berposisi pada kedua sumber listrik bagian ujung saat kondisinya sedang mengalami minus pada bagian arus. Sumber disini memiliki arti sebuah komponen gunanya yaitu melakukan pengubahan dari energi lain ke energi listrik.
Contoh penemuan pada kehidupan sehari-hari yaitu energi baterai. Penyingkatan yang biasa dilakukan untuk gaya gerak listrik yaitu GGL. Terkait satuan internasional yang bisa dipakai yaitu vold.
GGL induksi bisa diartikan beda potensial dari kedua ujung kumparannya. Munculnya beda potensial ini tidak jauh dari medan magnetik sehingga GGL Induksinya muncul dari adanya induksi magnetik. Faktor GGL induksi dipengaruhi oleh jumlah lilitan kumparan. Terdapat pula faktor lain yaitu fluk magnetik.
Faktor GGL Induksi Ini Perlu Dipahami
Seseorang yang ingin mempelajari gerak listrik pun harus mengetahui faktor apa saja yang dapat memperbesar GGL induksinya. Bagi yang merasa penasaran faktor apa saja yang bisa menyebabkan besar kecilnya suatu GGL induksi, silahkan simak informasinya berikut:
1. Jumlah Lilitan
Jumlah lilitan sangat mempengaruhi gaya gerak listriknya sehingga tidak boleh sembarangan dalam menambah ataupun mengurangi jumlah lilitannya. Rumus yang selalu dipegang teguh adalah semakin banyak lilitan yang digunakan maka GGL induksinya juga akan semakin besar.
Apabila tidak percaya bisa mencobanya sendiri di rumah menggunakan peralatan yang dibutuhkan. Sejatinya, lilitan terdiri dari 2 macam yaitu lilitan primer dan sekunder.
Lilitan primer merupakan lilitan tembaga yang ada pada kumparan. Fungsi dari lilitan primer ini adalah untuk menampung tegangan listrik guna mengubah tegangan menjadi medan elektromagnetik. Hal ini berbeda dengan lilitan sekunder yang dihubungkan ke beban.
2. Kekuatan Magnet
Faktor selanjutnya adalah berasal dari kekuatan magnetnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekuatan magnet ini sangat penting sekali dalam GGL Induksi.
Apabila semakin kuat medan magnet yang ada pada kumparan menandakan bahwa medan magnetnya semakin besar. Jadi, pengguna tidak perlu bingung lagi jika ingin menambah besaran medan magnet karena sudah mengetahui caranya.
3. Bahan Penyusun Lilitan
Terdapat beberapa bahan penyusun lilitan yang bisa digunakan oleh pengguna dalam membuat gaya gerak listrik induksi. Diantara bahan penyusun lilitan yang biasanya digunakan adalah paramagnetik, feromagnetik, dan diamagnetik.
Ketiganya memiliki karakter yang berbeda sehingga harus dikenali lebih jauh satu persatu untuk menentukan pilihan mana yang paling baik. Paramagnetik tergolong ke dalam bahan penyusun lilitan yang lemah dalam penarikan magnetnya.
Diagnetik lebih parah lagi karena tidak memiliki daya tarik magnet sama sekali sehingga keduanya tidak cocok untuk digunakan. Bahan yang paling cocok adalah menggunakan feromagnetik karena memiliki kekuatan yang sangat kuat dalam daya tarik magnet.
Banyak orang masih bingung dalam memilih bahan feromagnetik karena terasa masih asing dengan istilah tersebut. Padahal, sebenarnya bahan feromagnetik sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Contoh dari bahan feromagnetik ini adalah baja, nikel, besi, dan lainnya. Intinya benda yang mudah sekali untuk ditarik oleh magnet tergolong ke dalam bahan feromagnetik.
4. Kecepatan Gerak Pada Magnet
Besar atau kecilnya gaya gerak listrik induksi bisa disebabkan oleh kecepatan gerak dari magnetnya. Bagi yang ingin gerak induksinya semakin besar, maka bisa melakukan cara mempercepat gerak magnetnya.
Tentu saja cara ini tidaklah sulit apabila sudah mengerti teknik yang semestinya dilakukan. Apabila masih ragu silahkan berkonsultasi dengan yang sudah ahli terlebih dahulu.
5. Luas Pada Bidang Kumparan
Pengertian dari perangkat ini yaitu sebuah alat yang fungsinya sebagai tempat lilitan. Mustahil jika muncul suatu gaya gerak listrik induksi apabila bidang kumparannya tidak ada.
Bidang suatu kumparan luasnya bisa diperbesar sehingga mengakibatkan gerak induksinya setara dengannya. Penting sekali untuk memilih bidang kumparan yang ukurannya besar agar tidak menyesal.
Baca: Apa itu Beban Resistif, Induktif, dan Kapasitif?
Penerapan GGL Induksi di Kehidupan Manusia
Siapa sangka bahwa ilmu ini begitu bermanfaat bagi manusia dalam menjalani hidupnya sehingga tidak sia-sia jika mempelajari ilmu ini. Salah satu contoh dari GGL induksi ini adalah elektromagnetik yang mengubah suatu energi gerak ke energi listrik.. Berikut beberapa contoh penerapannya pada kehidupan:
1. Transformator
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa perangkat ini mampu melakukan pengubahan tegangan yang ada pada AC melalui prinsip sebuah induksi elektromagnetik. Pengubahannya dilakukan secara urut dari kumparan utama menuju cadangan.
Umumnya ada dua macam transformator yang wajib diketahui yaitu tegangan yang atas dan bawah. Transformator memunculkan gerak listrik terjadi pada kumparan sekunder, disebabkan faktor posisinya yang sering berubah dilihat dari segi medan magnetnya.
Penyebabnya yaitu arus listrik berputar dari kumparan utama menuju cadangan disertai besi lunak sebagai alat bantunya. Besarnya tegangan transformator ini dipengaruhi oleh banyaknya total lilitan yang ada pada bidang kumparannya.
2. Genlis atau Generator Listrik
Perangkat ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu yang sejalur dan bolak-balik. Dinamo merupakan contoh genlis yang dianggap sejalur karena memang tidak ada arus baliknya, sedangkan alternator merupakan jenis yang tidak sejalur.
Cara kerjanya yaitu melakukan pemutaran sebuah kumparan, posisinya ada pada sebuah medan magnet. Alat ini sering dipakai sehingga manfaatnya sangat terasa.
3. Induktor
Sudah tidak asing lagi bahwa induktor dipengaruhi oleh magnet dalam sistem kerjanya. Pembuatan induktor ini menggunakan bahan tembaga dengan satuan berupa Henry.
Fungsi utama induktor ini yaitu memunculkan medan magnet. Bentuk dari konduktor berupa kawat yang bisa digulung sehingga menghasilkan suatu kumparan. Sifat dari konduktor mampu untuk konduktif pada arus DC dan menahan arus AC.
Beberapa informasi menarik dan penting mengenai gaya gerak listrik induksi tersebut sayang sekali jika dilewatkan. Terdapat banyak sekali poin penting yang harus dicatat karena sangat relevan terhadap kehidupan sehari-hari.
Mempelajari materi tersebut tidak akan membuat rugi karena ilmunya bisa terus dimanfaatkan sampai kapanpun. Tak hanya itu saja, ilmu tersebut pun bisa dibagikan ke orang lain.
Artikel Lain: