Kelompok Sosial Primer dan Sekunder

Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang melakukan interaksi dan menyadari akan keanggotaannya kelompok tersebut tercipta oleh anggota masyarakat.

Jenis-jenis kelompok sosial teratur antara lain ada 2 kelompok sosial primer dan sekunder.

1. Kelompok Sosial

Kelompok sosial juga mempunyai syarat dan ciri-ciri menurut pakar sosial Indonesia Soerjono Soekanto, kumpulan manusia bisa dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan:

  1. Adanya hubungan timbal balik antar anggota
  2. Adanya kesadaran bahwa kita termasuk bagian dari kelompok yang bersangkutan
  3. Adanya suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok
  4. Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama
  5. Mempunyai sistem dan berproses.

2. Kelompok Sosial Primer

sikumis.com

Kelompok sosial primer (primary group) adalah suatu kelompok yang jumlah anggotanya hanya sedikit mempunyai hubungan dekat dan langgeng. Akan tetapi perlu dicatat bahwa tidak semua anggota yang jumlahnya sedikit bisa disebut dengan kelompok primer.

Ada beberapa pendapat lain menurut George Homans kelompok primer yaitu sejumlah orang yang terdiri dari beberapa orang yang mereka saling berinteraksi sehingga setiap orang akan mampu berkomunikasi secara langsung alias bertatap muka.

Menurut Charles Horton Coolev ia menjelaskan di dalam bukunya (1990) kelompok primer adalah pengelompokan anggota-anggota dalam masyarakat yang terorganisir secara adat berdasarkan hubungan adat maupun berdasarkan ikatan daerah.

2.1. Fungsi Kelompok Primer

  1. Membentuk nilai-nilai dasar human filantropis (berdasarkan cinta kasih terhadap sesama manusia).
  2. Mengembangkan kepekaan sosial dasar, religius, spiritual dan kultural.
  3. Menata kehidupan emosional, spiritual.
  4. Membentuk frame personality (kepribadian diri).

2.2. Ciri-ciri Kelompok Primer

  1. Terdapat interaksi sosial yang lebih erat antar anggotanya. Di dalam kelompok tersebut ada hubungan yang mereka bisa sangat kenal satu sama lain, kelompok tersebut disebut dengan face to face group.
  2. Bersifat irasional dan tidak didasari dengan pamrih. Dalam kelompok-kelompok tersebut kebanyakan identik dengan kekeluargaan dan lebih mengedepankan rasa simpati.

Maka dari itu hubungan sosial antar anggota kelompok primer lebih intensif hubungan yang erat dan bisa saling mengenal ke arah yang lebih dekat. Hal itu dikarenakan sering terjadinya interaksi face to face group tadi

Kelompok primer juga memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan masing-masing individu. Karena di kelompok primer setiap individu melakukan tahap belajar mengembangkan sifat-sifat sosial dan norma-norma dalam masyarakat (kelompok ini termasuk ke dalam kelompok informal).

Ruang lingkup kelompok primer adalah keluarga, rukun warga, teman bermain waktu kecil dan komunitas orang dewasa.

2.3. Contoh Kelompok Primer

Keluarga

Keluarga merupakan pihak pertama yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan dasar sosial anak karena keluarga lah yang paling sering melakukan interaksi dengan anak tersebut selain itu orangtua juga bisa menerapkan peraturan-peraturan yang berdampak baik bagi si anak.

Pada tahap anak-anak keluarga mempunyai peranan utama untuk membentuk kepribadian, cara berprilaku, dan mengenalkan norma-norma dan tata nilai yang akan dilewati pada masa yang akan datang.

Kelompok Teman Sebaya

Kelompok teman sebaya yang bersifat formal, kelompok ini biasanya ada yang membimbing oleh salah satu orang dewasa. Kelompok bisa menghasilkan efek positive dan negatif tergantung pembimbingnya contoh: Club, perkumpulan pemud, organisasi baik maupun buruk.

Kelompok teman sebaya informal, kelompok ini tidak ada bimbingan apalagi partisipasi orang dewasa. Kelompok dibentuk, diatur dan dipimpin oleh anak-anak itu sendiri contoh seperti: kelompok permainan.

Kelompok sebaya juga mempunyai peranan dalam segi sosial anak, ada 2 dampak yang dihasilkan dari kelompok teman ini tergantung tujuan ada kelompok yang positif dan ada pula kelompok yang mempunyai tujuan negatif.

2.4. Dampak Positive

  • Mampu membentuk kepribadian baik yang bisa di terima oleh semua lapisan masyarakat.
  • Mampu beradaptasi dan cepat berinteraksi hal itu akan meningkatkan rasa kepercayaan diri.
  • Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku.
  • Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang dan akan saling memahami.

2.5. Dampak Negative

  • Bisa tumbuh menjadi sosok individu yang mempunyai kepribadian menyimpang.
  • Hilangnya semangat untuk belajar menjadi malas dan menyukai hal-hal yang melanggar nilai dan norma.
  • Mempunyai kehidupan yang kelam misal terkena narkoba dll.
  • Dijauhi oleh masyarakat karena beberapa perilaku yang buruk.

3. Kelompok Sosial Sekunder

kelompok sekunder
smadm.blogspot.com

Kelompok sosial sekunder (secondary group) adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tidak harus mengenal secara pribadi kurang akrab dan mempunyai sifat yang tidak langgeng, karena didasari pada kepentingan yang sama.

Kelompok sekunder bertujuan mencapai suatu tujuan tertentu sehingga kelompok tersebut lebih mempunyai peran sebagai sarana bukan hanya tujuan. Kelompok ini sifatnya formal, impersional, parsial dan dilandaskan pada pemanfaatan kelompok semata.

3.1. Ciri-ciri Kelompok Sekunder

  1. Anggotanya banyak
  2. Bersifat rasional
  3. Bersifat formal
  4. Timbul perasaan kurang tentram antar anggota
  5. Adanya spesialisasi yang sangat ekstrim.

3.2. Contoh Kelompok Sosial Sekunder

Organisasi buruh

Organisasi buruh ini didirikan untuk memberi perlindungan, pembelaan hak kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan dengan layak kepada buruh beserta keluarganya. Kumpulan banyak orang yang mereka mempunyai tujuan sama.

Universitas

Universitas adalah salah satu contoh kelompok sekunder di mana ada kumpulan orang banyak tidak ada ikatan darah maupun kekeluargaan dan memiliki tujuan yang sama dan hubungannya relatif hanya sesaat saja.

Sekolah

Sekolah juga merupakan kelompok sekunder seperti universitas mereka berkumpul hanya akan kepentingan sesaat mungkin setelah lulus mereka berpisah bahkan tidak akan bertemu lagi.

Dalam konteks Indonesia, kelompok primer dan sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan

Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah dan kekal.

Menurut Tonnies ciri-ciri paguyuban adalah:

  1. Privat, hubungan yang bersifat pribadi terkhusus untuk beberapa orang saja.
  2. Intim, hubungan menyeluruh dan mesra.
  3. Eksklusif, hubungan tersebut hanya sebatas untuk kelompoknya sendiri.

Paguyuban sendiri dapat dibedakan menjadi 3 tipe:

  1. Paguyuban yang disebabkan karena ikatan darah. Seperti sanak keluarga.
  2. Paguyuban yang disebabkan karena tempat tinggal, karena persamaan tempat maka mereka akan melakukan gotong royong dan tolong menolong. Seperti contoh rukun tetangga dan kelompok arisan.
  3. Paguyuban yang disebabkan karena memiliki jiwa dan pemikiran yang sama.

Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama yang mana di antara anggota terdapat ikatan lahir dan bersifat pokok dalam kurun waktu yang relatif pendek. Struktunya bersifat mekanis seperti mesin yang setiap komponennya memiliki fungsi atau kegunaan masing-masing.

Hal seperti itu terjadi karena dalam masyarakat patembayan yang diutamakan adalah berlangsungnya suatu perjanjian dan kontrak yang memiliki tujuan tertentu dan bersifat rasional.

Contoh masyarakat patembayan adalah hubungan organisasi politik atau dunia industri sifatnya pun sementara.

Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah bahwa kelompok primer dan kelompok sekunder mempunyai perbedaan yang signifikan, di bawah ini adalah perbedaan kelompok primer dan sekunder.

Dilihat dari jumlah anggota, kelompok primer mempunyai anggota relatif kecil sedangkan kelompok sekunder mempunyai anggota yang relatif besar.

Dilihat dari pola hubungan, kelompok primer berkepribadian akrab dan informal sedangkan kelompok sekunder bersifat impersonal dan formal.

Dilihat dari komunikasi, kelompok primer komunikasi banyak dilakukan secara langsung kelompok sekunder sedikit sekali berkomunikasi dengan tatap muka.

Dilihat dari sifat hubungan, kelompok primer permanen, anggota bersamaan dalam waktu lama kelompok sekunder bersifat temporer kebersamaan relatif singkat.

Dilihat dari keputusan kelompok, sifatnya lebih tradisional kelompok sekunder lebih rasional dan menekankan pada efisiensi kerja.

Leave a Comment