Yuk, Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Darah

Jumlah penderita kanker darah di Indonesia memang tidak sebanyak jenis kanker lainnya. Namun, ciri-ciri kanker darah dan gejala kanker darah sulit dikenali sejak dini, sehingga banyak penderitanya sulit disembuhkan. Agar kesehatan kita terjamin, kita bisa mendaftarkan diri ke Perusahaan Asuransi PFI Mega Life.

Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO), jumlah pasien kanker darah di Indonesia yang meninggal pada 2018 mencapai lebih dari 11.000 jiwa. Maka itu, bekali diri Anda dengan informasi yang akurat tentang gejala kanker darah, ciri-ciri kanker darah, serta penyebab kanker darah.

Mengenali jenis-jenis kanker darah

  • Darah manusia terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi berbeda-beda:
  • Sel darah merah berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
  • Sel darah putih berfungsi membentuk antibodi dan melawan infeksi
  • Sel keping darah (trombosit) berperan dalam proses pembekuan darah
  • Plasma darah berfungsi membawa sel-sel darah beserta protein dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh.

Secara umum, penyakit kanker terbagi ke dalam dua jenis, yaitu kanker padat (solid) dan kanker darah (nonsolid). Dikutip dari situs web Tirto, kanker padat contohnya tumor, yang ditandai dengan adanya benjolan atau pembengkakan, seperti pada kanker payudara, kanker paru-paru, kanker tulang, dan kanker hati. Kanker nonsolid timbul di cairan-cairan tubuh dan tidak membentuk benjolan yang padat, seperti kanker darah. Penderita kanker darah tidak merasakan pertumbuhan benjolan pada tubuhnya.

Kanker darah terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu kanker sel darah putih (leukemia), kanker kelenjar getah bening (limfoma), dan kanker plasma darah (myeloma). Gejala kanker darah sendiri bermacam-macam, tergantung pada jenis kanker darah yang diderita.

Leukemia

Pada kasus leukemia, sel kanker menyerang sel-sel darah putih (leukosit). Normalnya, leukosit akan berkembang secara teratur untuk melawan infeksi. Pada orang yang menderita kanker darah, fungsi tersebut tidak berjalan.

Sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal dalam jumlah berlebih, sehingga terjadi penumpukan leukosit di sumsum tulang. Akibatnya, sel darah yang sehat menjadi berkurang dan fungsinya pun terganggu. Sumsum tulang tidak mampu lagi memproduksi sel-sel darah merah dan trombosit yang cukup untuk memasok kebutuhan tubuh.

Berdasarkan kecepatan perkembangan dan sel darah putih yang diserang, leukemia dibedakan antara yang akut dan kronis. Leukemia kronis lebih berbahaya dan lebih sulit diobati.

Limfoma

Dalam situs AloDokter dijelaskan bahwa kanker limfoma menyerang sistem kelenjar getah bening (limfatik) yang terdiri dari kelenjar, pembuluh, dan cairah getah bening yang tersebar di seluruh tubuh, mulai dari leher, ketiak, lipatan paha, hingga perut. Sistem limfatik berfungsi menghasilkan sel-sel darah putih (limfosit) untuk menjaga kekebalan tubuh dan melawan infeksi.

Saat timbul kanker limfoma, fungsi sel darah putih terganggu dan jumlahnya menjadi berlebih. Kanker limfoma terbagi menjadi dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Pada limfoma Hodgkin, salah satu limfosit, yaitu limfosit tipe B, menggandakan diri secara abnormal sehingga fungsinya dalam melawan infeksi terganggu. Penderitanya pun rentan mengalami infeksi.

Pada limfoma Hodgkin, limfosit terus membelah dan berkembang secara abnormal hingga terjadi penumpukan di dalam kelenjar getah bening. Akibatnya, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening dan tubuh juga rentan terhadap infeksi.

Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti mereka yang menderita penyakit autoimun, HIV/AIDS, terinfeksi virus Epstein-Barr atau Helicobacter pylori (H pylori), berisiko tinggi untuk menderita limfoma.

Myeloma

Myeloma terbentuk oleh sel plasma ganas. Sel plasma berfungsi menghasilkan antibodi (imunoglobulin) yang membantu tubuh melawan kuman. Sel plasma adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Myeloma mencegah tubuh memproduksi antibodi normal, sehingga daya tahan tubuh Anda menjadi lemah dan sangat rentan terhadap infeksi. Sel plasma yang normal terdapat di sumsum tulang, yang juga bertugas membangun jenis sel darah lainnya.

Dalam situs AloDokter dijelaskan, penumpukan antibodi abnormal bukan hanya menghambat fungsinya dalam melindungi tubuh, melainkan juga bisa merusak organ lain, seperti ginjal. Hingga kini, para dokter belum bisa mengetahui faktor utama penyebab kanker darah myeloma.

Penyebab Kanker Darah

penyebab kanker darah

Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali. Pertumbuhan ini menyebabkan jaringan tubuh yang normal menjadi rusak.

Kanker darah terjadi saat sel-sel kanker mencegah sel-sel darah normal menjalankan fungsinya. Sebagian besar kasus kanker darah bermula dari sumsum tulang, yaitu tempat darah diproduksi.

Secara umum, para ahli belum dapat mengetahui secara pasti penyebab kanker darah. Mereka menduga perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.

Kanker adalah penyakit dengan penyebab multifaktor, mulai dari faktor genetik, polusi lingkungan, gaya hidup, hingga paparan zat karsinogenik. Namun, tidak demikian halnya pada kanker darah.

Dalam situs Tirto, dokter spesialis kanker Prof Dr dr Moeslichan SpA(K) dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, menjelaskan bahwa gaya hidup tidak termasuk ke dalam faktor penyebab kanker darah.

Deteksi dini kanker darah sangat penting untuk mendukung penanganan dan pengobatannya. Karena itu, Anda perlu membekali diri dengan informasi yang akurat agar dapat mengenali ciri-ciri kanker darah dan gejala kanker darah.

Gejala leukemia (dikutip dari Hello Sehat):

  • Kekurangan sel darah merah atau anemia
  • Darah sukar membeku
  • Sering mengalami pendarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar
  • Rentan terkena infeksi
  • Nyeri pada persendian atau di tulang belakang
  • Sering sakit kepala hebat
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan menurun drastis
  • Berkeringat berlebih pada malam hari

Dalam situs Web MD dijelaskan bahwa leukemia merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita anak-anak, terutama usia 3-5 tahun. Namun, leukemia juga bisa menyerang orang-orang yang berusia di atas 75 tahun. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita leukemia bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Pernah menjalani kemoterapi atau radiasi untuk perawatan kanker
  • Pernah berada atau bekerja di dekat zat kimia berbahaya seperti benzena
  • Seorang perokok
  • Memiliki gangguan darah seperti sindrom mielodisplasia atau polisitemia vera (penyakit kelebihan darah) atau kelainan genetik seperti down syndrome

Gejala limfoma (dikutip dari Hello Sehat):

  • Terdapat benjolan di bawah kulit, biasanya di selangkangan, leher, atau ketiak
  • Demam dan menggigil
  • Batuk yang tak kunjung sembuh dan membaik
  • Sesak napas dan nyeri di dada
  • Gatal-gatal di seluruh tubuh
  • Keringat berlebih di malam hari
  • Sakit perut, punggung, atau nyeri tulang
  • Selalu merasa lemah, lesu, dan tidak bersemangat
  • Berat badan turun drastis tanpa alasan yang jelas
  • Nafsu makan menurun
  • Gangguan saraf
  • Muncul darah dalam tinja atau muntah
  • Haid dengan volume darah yang berlebihan

Kanker darah limfoma dapat menyerang orang yang berusia 15-35 tahun dan mereka yang berusia di atas 50 tahun. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita limfoma bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Memiliki daya tahan tubuh lemah
  • Mengalami infeksi virus Epstein-Barr, HIV, atau Helicobacter pylori (H. pylori)

Gejala myeloma (dikutip dari situs web Hello Sehat):

  • Anemia
  • Sering mengalami perdarahan dan memar
  • Gangguan tulang dan kalsium sehingga menyebabkan tulang mudah patah
  • Rentan mengalami infeksi
  • Gangguan atau kerusakan ginjal
  • Kaki bengkak

Myeloma banyak ditemukan pada pria berusia di atas 50 tahun. Anda berisiko lebih tinggi untuk menderita myeloma bila memiliki ciri-ciri berikut:

  • Memiliki kerabat dekat yang menderita myeloma
  • Kegemukan atau obesitas
  • Pernah beraktivitas atau menghabiskan banyak waktu di dekat radiasi

Cara Menjauhi Resiko Kanker

Cara Menjauhi Resiko Kanker

Setiap orang tentu berharap tidak pernah sakit. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri dari risiko penyakit kanker, berikut di antaranya:

Jaga berat badan tetap ideal

Berat badan berlebih menyimpan sejumlah risiko terhadap kesehatan, termasuk meninggikan peluang Anda untuk terkena kanker. Karena itu, jaga berat badan agar senantiasa pada angka normal dengan mempraktikkan gaya hidup sehat secara konsisten.

Kurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula

Selain mengurangi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, Anda juga perlu mengurangi asupan makanan yang tinggi garam, lemak, dan kalori. Makanan yang termasuk dalam kelompok tersebut biasanya makanan olahan.
Mengurangi konsumsi makanan olahan dan memperbanyak asupan pangan alami dapat membantu melindungi diri dari risiko kanker. Sayur, buah, dan kacang-kacangan rendah kalori, namun kaya akan vitamin, mineral, dan serat.

Bijak mengonsumsi suplemen

Jangan mudah tergoda dengan iklan yang menyebutkan suplemen tertentu dapat mencegah kanker. Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda memang membutuhkan asupan suplemen. Mengonsumsi suplemen secara bebas atau sembarang justru berisiko. Ini karena beberapa suplemen terbukti memiliki dampak negatif bagi tubuh.

Berolahraga secara teratur

Banyak penelitian menemukan manfaat olahraga bagi kesehatan, termasuk dalam melindungi diri dari risiko kanker. Karena itu, Anda perlu melakukan aktivitas olahraga secara rutin, minimal 30 menit per hari. Selain mengurangi risiko terkena kanker, berolahraga secara teratur juga dapat melindungi Anda dari risiko berbagai penyakit kardiovaskular, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Perlindungan bagi kesehatan

Tidak ada orang yang ingin sakit. Namun, penyakit bisa menyerang siapa saja di waktu yang tak terduga. Tanpa perlindungan khusus, musibah penyakit dapat menyusahkan hidup si penderita maupun keluarganya.

Ini karena diagnosis penyakit, terutama yang berat, membutuhkan biaya besar untuk pemeriksaan, pengobatan, serta perawatan. Pada sejumlah kasus, diagnosis penyakit berat bahkan sampai bisa membuat seseorang bangkrut karena harus menjual aset-asetnya demi membiayai proses pengobatan.

Jangan sampai kejadian seperti itu menimpa Anda. Lakukan antisipasi khusus untuk melindungi diri Anda maupun keluarga dari kesulitan finansial akibat musibah kesehatan.

Miliki asuransi kesehatan yang bisa memberikan manfaat rawat jalan, rawat inap, konsultasi dokter umum, konsultasi dokter spesialis, pemeriksaan laboratorium, berbagai jenis terapi spesifik, dan biaya pembelian obat. Dengan memiliki asuransi kesehatan, penyedia asuransi akan menanggung risiko finansial akibat penyakit yang Anda derita.

Mega Hospital Investa adalah produk asuransi kesehatan dari PFI Mega Life yang menyediakan manfaat asuransi lengkap, yaitu manfaat Santunan Harian Rawat Inap, No Claim Bonus, dan Santunan Meninggal Dunia. Dengan memiliki asuransi kesehatan sejak sebelum sakit, Anda tidak perlu cemas kondisi keuangan akan menjadi kacau apabila harus menjalani proses pengobatan dan perawatan.

Leave a Comment