Kegiatan malam hari anak SD sering menjadi perhatian para orang tua. Pasalnya di waktu malam kegiatan untuk anak SD memiliki perbedaan, meski hampir serupa dengan orang-orang pada umumnya.
Kegiatan tersebut berhubungan dengan kebutuhan tidurnya yang memang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan tidur anak-anak di usia SD rata-rata 9 jam per hari dan minimal 8 jam di malam hari.
Kegiatan anak SD di malam hari biasanya sudah ditentukan sampai pukul 9 malam. Jadi dari pukul 6 sore atau magrib, apa saja kegiatan anak SD yang bagus dilakukan? Berikut ini pemaparan mengenai kegiatan apa saja yang biasa dilakukan anak SD pada malam hari, diantaranya:
1. Belajar dan Berdo’a
Untuk anak SD yang beragama muslim biasakanlah untuk mendisiplinkan waktu sholat dan mengaji terlebih di waktu magrib. Ada penelitian menyebutkan bahwa anak yang rutin membaca Al-qur’an setelah sholat magrib dapat membantu meningkatkan kecerdasannya.
Setelah itu, barulah belajar. Caranya bisa dengan mengulangi pelajaran yang telah dipelajari atau coba mempelajari pelajaran untuk hari esok. Hal ini bisa mengingatkan persiapan pelajaran apa saja yang harus dibawa untuk ke sekolah keesokan harinya.
Belajar di rumah yang baik salah-satunya di waktu malam pukul 8. Orangtua dapat mendampingi kegiatan belajarnya, sambil menjadi sesi untuk pengujian bahwa sudah sampai mana pemahaman si anak belajar di luar rumah.
2. Makan Malam
Makan malam bagus untuk pencernaan jika dilakukan antara pukul 6-7 malam. Artinya jika makan malam dilakukan di atas pukul 7 itu kurang baik meskipun namanya makan malam. Apalagi makan malam saat menjelang tidur, dapat mengundang penyakit.
Oleh karena makan dan tidur yang berdekatan tidaklah baik. Hal ini dapat membuat penyakit pada sistem pencernaan seperti asam lambung.
Dan untuk makanannya lebih baik makanan yang mengandung protein dan karbohidrat. Seperti roti lapis dan sepotong kecil keju. Karbohidrat baik untuk mengundang kantuk dan protein membantu menjaga kadar gula darah sampai waktu sarapan nanti.
3. Menonton TV
Anak-anak setelah seharian bersekolah dan juga menerapkan kegiatan belajar di rumahnya, berilah mereka waktu kesenangan lain. Seperti menonton TV acara kesukaannya.
Anak usia SD merupakan usia peralihan dari anak kecil menjadi anak-anak. Usia ini, termasuk periode dari pendidikan yang asalnya sekedar bermain menjadi kedisiplinan. Akan tetapi disiplin bukan berarti tidak memberi waktu bermainnya atau sekedar waktu bebas.
Dengan menonton TV setidaknya dapat merilekskan pikiran anak-anak dari rasa lelahnya belajar seharian. Menonton acara yang dapat menstimulasi rasa bahagianya juga dapat membantu si anak berpikir dengan baik.
Hanya saja, kegiatan ini tidak disarankan untuk dilakukan setiap hari karena dapat menciptakan dopamine yang menjadi kebiasaan. Cukup lakukan minimal 2 hingga 3 kali sepekan dan ganti dengan kegiatan bermain bersama.
4. Mengajak Ngobrol/Mendongeng
Untuk para orangtua biasakan diri untuk mengajak ngobrol si kecil. Anak-anak yang telah terlatih kecerdasan linguistiknya mereka dengan senang hati akan bercerita mengenai apa saja yang telah dilakukan di siang hari.
Dengan begitu orang tua dapat bertanya apa saja perasaan anak-anaknya ketika melakukan hal tersebut. Hal ini bagus untuk melatih kedekatan emosional antara anak dan orangtua.
Sebelum tidur untuk anak usia 7-9 tahun tepatnya kelas 1-4 SD bagus dibacakan cerita atau mendongeng oleh orangtuanya. Bercerita atau mendongeng sebelum tidur dapat melatih daya imajinasi anak.
5. Persiapan Sebelum Tidur, Menggosok Gigi dan Bersih-Bersih
Kegiatan menggosok gigi sebelum tidur harus dibiasakan sedini mungkin. Anak SD yang makanannya cenderung berupa cokelat-cokelat harus diimbangi dengan pemeliharaannya. Salah-satunya gosok gigi sebelum tidur, dalam iklan pun ada slogan. “Sikat Gigi Sebelum Tidur Mencegah Gigi Berlubang”.
Kemudian cuci wajah dan kaki sebagai bentuk bersih-bersih, di islam bisa sekalian dengan mengambil air wudhu. Setelah kegiatan gosok gigi selesai, bantu anak untuk membereskan tempat tidurnya.
Biasakan dari SD anak tidur dengan lampu yang redup. Keadaan lampu terang kurang efektif untuk mengistirahatkan otak yang seharian telah diajak berpikir bersama. Lampu redup dapat membuat istirahat lebih tenang dan baik untuk saraf-saraf otak agar esok pagi bisa fresh lagi.
Semua kegiatan di atas bisa selesai di pukul 9 malam. Kalkulasi perhitungan jamnya bisa dengan, 1 jam berdo’a dan belajar, 30 menit makan malam, lalu 30 menit menonton tv, disambung masa transisi (tenang) dengan mengobrol 1 jam serta persiapan tidurnya. Total 3 jam dimulai dari pukul 6-9 malam.
Jadi ketika bangun anak akan merasa fresh karena kebutuhan tidur anak sudah tercukupi. Sehingga anak akan bersemangat untuk menjalani hari kembali.
Itulah 5 kegiatan malam hari anak SD yang bisa diterapkan oleh para orangtua di rumah. Kegiatan malam hari tersebut diharapkan dapat menunjang semangat anak untuk melakukan aktivitas pada keesokan harinya. Karena terlalu kelelahan dan tidak melakukan hal yang positif bisa membuat anak malas.