Tidak semua orang punya perangkat elektronik canggih yang bisa mereka gunakan untuk membaca buku elektronik. Selain itu harganya juga relatif mahal bagi mayoritas warga Indonesia dengan penghasilan pas-pasan. Harga e-book juga masih cukup mahal bagi mereka yang tidak terlalu suka membaca.
Apabila kalian menatap layar perangkat elektronik terus mata kalian bisa cepat lelah. Ketika membaca buku elektronik atau ebook, kalian harus menatap layar tersebut selama berjam-jam. Hal seperti ini bisa membuat mata capek dan konsentrasi membaca akan menurun. Buku cetak saat ini masih nyaman untuk dibaca dan kita juga masih terbiasa membaca dengan cara seperti ini.
Buku juga bisa dijadikan sebuah hiasan. kalian bisa menjadikan buku sebagai hiasan rumah, dengan menyusunnya dengan rapi dan sekreatif mungkin. Sementara buku elektronik hanya bisa dilihat saja sehingga tidak bisa kita fungsikan untuk hiasan.
Kalian bisa memberi tanda tangan atau sebuah note pada buku kesayangan Anda. Sementara Anda tidak bisa memperlakukan hal yang sama pada buku elektronik. Sebuah buku bukan hanya benda tapi hampir seperti makhluk hidup. Ketika kalian mencari sebuah buku dari toko, kalian bisa menyentuh dan memeriksa covernya dan membaca sinopsis di belakang. Pada dasarnya kalian melakukan interaksi dengan buku. Dan pada media elektronik kalian tidak bisa melakukannya.
Buku cetak memerlukan dukungan bahan baku (kertas). Bahan baku kertas bersumber dari alam, yaitu tumbuhan dan pepohonan (serat selulosa dan hemiselulosa). Padahal Di dunia ini penggundulan hutan terus terjadi. Upaya untuk melakukan penghijauan kembali (reboisasi), cenderung lambat. Kondisi seperti ini jelas akan mengakibatkan pasokan bahan baku kertas berkurang. Imbasnya, tentu saja melambungnya harga kertas.
Bila tidak dirawat dengan baik, buku mudah rusak. Gangguan rayap, lingkungan, dan suhu udara yang berpengaruh pada kelembaban menyebabkan kualitas sebuah buku cepat sekali mengalami degradasi (kerusakan). Diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang intensif agar kualitas buku dapat tetap terjaga dengan baik. Mungkin dari segi biaya, memerlukan dana yang tidak sedikit.
Perlu dukungan yang maksimal dari pemerintah untuk menjaga minat warga agar tetap senang membaca dan menulis meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi.