Kemasan merupakan salah satu komponen penting dalam penjualan sebuah produk. Tidak hanya menarik perhatian konsumen dengan desainnya yang menarik, kemasan memiliki beragam peran sehingga produk dapat lebih diminati konsumen. Kemasan memiliki fungsi atau peran sebagai berikut :
Proteksi (perlindungan) merupakan fungsi terpenting dari kemasan, karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dan ketahanan dari produk yang akan dijual. Aspek ketahanan produk yaitu meliputi umur, keutuhan, dan kelayakan. Fungsi proteksi ini dapat dibagi dalam berbagai jenis seperti berikut :
Kemasan berperan melindungi produk dari keburukan alam yang disebabkan oleh interaksi atau kontak produk dengan alam seperti air, gas, uap, mikrob (bakteri dan jamur), temperatur/suhu (panas atau dingin), zat pencemar, serangga, dan hewan pengerat. Dengan adanya kemasan, produk terlindung dari kontak alam yang bersifat merusak mutu produk.
Kemasan juga digunakan untuk melindungi secara fisik seperti goncangan dengan melindungi bagian dalam produk sehingga dapat mengurangi kerusakan akibat goncangan oleh getaran, sobekan, pergeseran, dan tubrukan
Proteksi ini dibutuhkan bagi produk-produk tertentu yang membahayakan bagi distributor maupun pengguna produk tersebut. Produk yang memerlukan perlindungan ini antara lain produk yang mengandung gas dan/atau cairan mudah terbakar, elemen radioaktif4, bahan beracun, dsb. Kemasan harus menggunakan bahan yang mampu mengamankan distributor dan konsumen saat terjadi kontak dengan produk. Biasanya kemasan memuat peringatan-peringatan. Kemasan juga harus didesain agar tidak mudah digunakan atau bahkan tertelan oleh anak kecil.
Kemasan menyajikan informasi penting tentang produk kepada konsumen. Informasi yang umum dimuat pada kemasan yakni berupa ciri-ciri umum produk, komposisi, berat bersih isi produk, nama dan alamat pabrik, dsb.
Kemasan berperan untuk mengidentifikasi sebuah produk. Identifikasi ini dapat berupa ukuran, warna, dan/atau bentuk yang didesain khusus. Hal ini bertujuan untuk membedakan produk dari kompetitornya (produk sejenis).
Selain sebagai indentifikasi brand (merek/kekhasan), fungsi identifikasi yang lain yakni berupa pembeda jenis produk. Kemasan yang digunakan berbeda sesuai dengan jenis produk (makanan, obat, peralatan rumah tangga, benda adhesif, cat, kosmetik, dll.).
Kemasan menyajikan kemudahan dan juga efisiensi dalam distribusi produk dari satu tempat ke tempat lain (distribusi), penyimpanan, pengepakan, dan saat dikonsumsi/digunakan. Dalam hal penggunaan produk, kemasan didesain dengan sangat memperhatikan faktor ergonomi, sedangkan dalam penyimpanan, pengepakan dan distribusi bentuk kemasan lebih memperhatikan efisiensi ruang agar produk dalam jumlah besar dapat disusun dalam ruang yang relatif kecil/sempit.
Peran ini membantu pekerjaan dalam penjualan di bidang promosi. Kemasan berusaha membuat konsumen ingat akan produknya lewat warna yang atraktif, logo, simbol, dan caption yang digunakan untuk mempromosikan produk sehingga dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli, sehingga kemasan sering disebut sebagai a passive salesman (Penjual Pasif). Peran ini memberikan dampak pada peningkatan penjualan.