Barang dan jasa tentu tidaklah asing dalam kegiatan jual beli. Namun sebenarnya, apa perbedaan barang dan jasa lantaran terkadang dua kata tersebut sering disatukan? Perbedaan antara keduanya cukup perlu untuk diketahui dengan alasan kepentingan dalam menggunakan atau memilih nantinya.
Agar tidak penasaran dan mengetahui apa saja yang membedakan barang dan jasa, silahkan simak ulasan di bawah ini. Di samping membahas perihal terkait, juga akan dijabarkan contoh-contoh yang bisa menambah pemahaman.
Aspek Pembeda Antara Barang dan Jasa
Ada sejumlah parameter atau aspek yang dapat membedakan barang dan jasa mulai dari segi bentuk, penggunaan, hingga distribusi. Untuk mengenal lebih dalam, ikuti penjelasan berikut ini mengenai perbedaan antara barang dan jasa, diantaranya:
1. Bentuk
Perbedaan pertama yang dapat mudah dilihat dengan mudah adalah bentuk atau rupa barang dan jasa. Bentuk yang kemudian bisa menyederhanakan dalam membedakan tergantung keperluan.
Dimana pada umumnya, barang memiliki wujud fisik yang artinya bisa disentuh dengan mudah oleh siapapun. Sementara jasa tidak berwujud alias tak tampak “nyata”, sehingga tidak dapat dipegang.
2. Fungsi
Apabila melihat fungsi atau kebermanfaatannya, barang yang berwujud biasanya dihadirkan dalam bentuk produk. Hasil produksi yang sesuai tujuan pembuatan, nantinya dijajakan pada pasar jual beli dengan ketentuan harga.
Sedangkan jasa memiliki fungsi yang cenderung mengarah ke penggunaan secara luas tanpa produk. Kebermanfaatan jasa juga terbatas waktu, dibandingkan barang yang punya masa simpan lebih lama.
3. Kepemilikan
Perbedaan barang dan jasa yang selanjutnya dapat diperhatikan dari segi kepemilikan antara si pemberi dan penerima. Untuk barang dalam bentuk produk apabila setelah diberikan kepada konsumen, maka barang sudah menjadi milik yang menerima.
Sementara untuk jasa tidak dapat dipindahtangankan atau diganti begitu saja, karena bersifat kepunyaan si pemberi. Disini penerima hanya dapat memanfaatkan layanan atau servis yang ditawarkan dan dibutuhkan.
4. Distribusi
Dari segi distribusi sebenarnya sudah cukup dapat teramati antara barang dan jasa yang mana barang lebih mudah didistribusikan. Sementara jasa tidak dapat disalurkan, dengan alasan nilai tetap terjaga apalagi menurun.
Sebelum dilakukan distribusi barang telah melewati beberapa tahapan rantai suplai yang panjang sesuai standar unit usaha. Namun untuk jasa, hal tersebut tidak berlaku alias tidak ada yang namanya rantai suplai.
5. Kualitas
Apabila memperhatikan kualitas, maka baik barang atau jasa tidak bisa disamakan karena memiliki mutu tersendiri. Dimana barang biasanya mementingkan kebutuhan konsumen dan penilaian akan hasil produksi.
Bahasa lainnya, barang tidak sulit diukur mutu apakah sangat bagus, sedang, atau buruk. Sedangkan jasa penilaian kualitas sulit dilakukan dan tergantung pada masing-masing individu yang membutuhkan, cenderung relatif.
6. Ketidakpuasan
Pemenuhan hasrat termasuk ke dalam salah satu komponen yang tak kalah penting dengan lainnya. Alasannya, berkaitan dengan kepuasan individu sebagai konsumen atau penerima hasil buatan produsen atau pemberi.
Namun seandainya ada rasa tidak puas yang muncul, maka hanya barang yang memungkinkan dikembalikan kepada produsen untuk mendapatkan produk baru. Inilah yang kemudian membuat perbedaan barang dan jasa semakin terasa bagi yang menikmatinya.
7. Interaksi
Perbedaan terakhir berkenaan dengan interaksi penjual dan pembeli yang mana untuk barang terkadang ada produsen tidak langsung menawarkannya. Apalagi kecanggihan zaman yang seakan mendukung komunikasi berjalan secara daring tanpa tatap muka.
Sementara pada jasa, interaksi yang diberikan akan jauh terasa meskipun peralatan telah canggih. Kebanyakan pemberi jasa menyukai interaksi secara luring, dengan tujuan memberitahukan layanan yang disediakan.
Contoh Barang & Jasa
Setelah melihat sejumlah aspek pembeda seperti bentuk, fungsi, kepemilikan, distribusi, kualitas, ketidakpuasan, dan interaksi. Tidak lengkap rasanya tanpa mengetahui contoh barang dan jasa, sekaligus menambah pemahaman yang membutuhkan informasi.
Pertama yang akan dibahas adalah barang dengan bentuk abstrak berharga, contohnya hak atas hasil karya atau penemuan. Kedua barang yang dapat bergerak dan bisa digunakan untuk keperluan bepergian misalnya kendaraan pribadi atau kendaraan transportasi.
Ketiga ada barang yang sering dijadikan sebagai aset berharga, contohnya sawah, hunian tempat tinggal, tanah beserta bangunan, dll. Keempat barang dengan kemampuan dalam menghasilkan suatu produk dari sebuah unit usaha, contoh yang paling gampang dikenali mesin bajak sawah.
Terakhir perbedaan barang dan jasa melihat contoh dengan nilai ekonomis tinggi bertujuan membantu pengguna dalam beraktivitas misalnya baju dan perabotan. Sedangkan contoh jasa, diawali sewa menyewa yang dilakukan antara si pemilik dengan penyewa dalam waktu tertentu.
Selanjutnya jasa yang membutuhkan tenaga pendamping seperti layanan servis kendaraan, barang-barang elektronik, dan konsumen. Lalu ada jasa yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas perpesanan atau percakapan, berupa penyediaan telekomunikasi.
Kemudian jasa yang bernilai pertunjukan, contohnya pementasan drama, musik, dan atraksi panggung. Terakhir jasa dengan kebermanfaatan akan penunjang suatu profesi khusus, misalnya konsultan bisnis yang membantu calon pengusaha mengembangkan bisnis.
Itulah ulasan tentang perbedaan barang dan jasa yang kira-kira dapat dijadikan sebagai acuan seseorang untuk menentukan pilihan. Diharapkan dengan tulisan ini, tidak ada lagi kebingungan sewaktu memilih atau ditanya oleh orang lain yang juga sedang membutuhkan informasi.