Cara Menanam Pepaya

Semua orang tentu sudah mengenal tanaman pepaya, hampir di seluruh pelosok Indonesia terdapat tanaman pepaya. Pada dasarnya cara menanam pepaya tidaklah sulit, mayoritas orang mungkin bisa melakukannya akan tetapi untuk memperoleh hasil berkualitas dibutuhkan budidaya yang benar.

Perlu diketahui bahwa pepaya bukan tanaman asli Indonesia, pepaya berasal dari Amerika dan Meksiko Selatan. Tanaman ini tumbuh cepat dan bisa ditemukan dari dataran rendah sampai 1.000 m dpl.

Cara Menanam Pepaya

Berikut ini adalah cara budidaya tanaman pepaya mulai pembibitan hingga masa panen:

Penyemaian Pepaya

Untuk pembibitan sebaiknya gunakan bibit dari penjual bibit terperya dan bersertifikat, terkecuali Anda mempunyai teknik tersendiri dalam pembibitan. Silahkan saja.

Adapun untuk Anda yang ingin mencoba membuat bibit sendiri bisa mengikuti step-step berikut ini:

  • Kumpulkan benih pepaya dan hanya ambil bagian tengah saja
  • Keringkan dan jaga dari virus
  • Rendam ke dalam air hangat dengan suhu sekitar 40°C. Air rendaman dicampur fungisida berbahan aktif Propamokarb hidroklorida (Previcur N) dengan takaran 2 ml/l atau Benomyl (Benlate) dengan takaran 0,5 g/’ selama 4-6 jam sebelum penyemaian
  • Terakhir tanaman benih ke media tanaman dengan kedalam 1-2 cm.

Pembuatan media tanam untuk menyemai biji pepaya:

Cukup gunakan campuran tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan bandingan 2:1:1 kemudian masukkan ke dalam polybag.

Note:

Bagian benih yang runcing akan tumbuh akar dan saat peletakan bibit media tanaman harus lembap.

Bisa juga dengan cara berikut ini:

  • Kumpulkan biji pepaya dan menjemurnya sampai kering.
  • Rendam hingga 6 jam
  • Semai dalam polybah ukuran 20/1cm

Pembuatan media semai dengan komposisi:

  • 2 ember tanah yang telah diayak
  • Campur dengan 1 ember pupuk kandang yang sudah matang
  • Campurkan kedua bahan tersebut lalu diayak lagi
  • Kalo sudah halus, tambahkan 50 gram TSP yang sudah dihaluskan
  • Tambahkan lagi 25 gram Curator atau Petrofur.

Setelah proses di atas selesai semua, selanjutnya yaitu penanaman biji ke tanah dengan kedalaman sekitar 1 cm tutup dengan tanah. Dalam proses penyemian kamu harus menyiramnya setiap hari agar tidak terjadi kekeringan pada bayi pohon pepaya tersebut.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu dibuatkan naungan dari plastik dengan ketinggian 60 cm. Kemunculan benih cukup lama sekitar 12 – 15 hari, pada saat benih mencapai ketinggian 15 – 20 cm maka bibit sudah siap untuk ditanam di lahan, biasanya dalam 1 hektare lahan diperlukan 60 gram benih dan akan menjadi 2000 pohon.

Pemeliharaan

Ketika benih sudah tumbuh, Anda harus menjaga kelembapan media semai “lembap bukan berair ya”.

Sedangkan untuk pemeliharaan insentif Anda bisa melakukan pemupukan dan pengendalian hama maupun penyakit.

Adapun takaran pupuk daun yatu 1,0-1,5 g/l. Sedangkan untuk pestisida hama menggunakan pestisida Marshal atau Kocide 77 dengan takaran 0,5-1,0 g/l.

Penanaman

Sebelum menanamnya ke lahan, kamu harus mempersiapkan lahan terlebih dahulu pembajakan dan penggemburan tanah harus dilakukan. Setelah lahan gembur lalu dijadikan bedengan-bedengan dengan lebar 2 – 2,5 meter tingginya 20 – 30 cm sedangkan jarak antar bedengan yaitu 60 cm.

Setelah bedengan siap maka dilakukan pembuatan lubang pada bedengan dengan panjang dan lebar 50 cm dalamnya 40 cm. Sedangkan jarak antar tanaman minimal 2meter x 2,5 meter, perlu diperhatikan lubang tersebut tidak bisa langsung ditanami harus menunggu sekitar 1 minggu.

Belum cukup sampai situ setelah 1 minggu perlu ditambahkan pupuk yang telah dibuat tadi kurang lebih 18 kg dan dicampur dolmit atau calcit sebanyak 1 kg lalu tutuplah lubang tadi dan tunggu dalam waktu 1 – 2 minggu sampai kandungan pupuk dan tanah menyampur dengan sempurna.

Perawatan

Setelah proses di atas selesai semua baru kamu bisa melakukan penanaman. Tahap selanjutnya yaitu perawatan penyulaman atau penyurtiran pohon-pohon yang kurang sempurna dalam pertumbuhan atau pohon yang tumbuh miring maka diperlukan ditancapkan tiang agar tumbuh lurus.

Pemupukan dilakukan setelah 3 minggu terhitung dari masa tanam dengan pupuk kimia seperti ZA 50 garam, Urea 25 gram, TPS 50 gram dan Kcl sebanyak 25 gram. Semua pupuk buatan tersebut ditaruh melingkar tepat di lingkaran tajuk terluar.

Satu bulan kemudian dilakukan pemupukan ke 2 dengan komposisi pupuk ZA 75gram, Urea 35 gram, TPS 75 gram dan Kcl sebanyak 40 gram.

Masa Panen

Buah pepaya dapat dipetik antara usia 10 – 12 bulan terhitung sejak awal penanaman, untuk kamu yang biasa kirim-kirim ke luar kota makan pemetikan bisa dilakukan saat warna pepaya masih warna hijau terdapat sedikit warna kuning Nyadam dalam istilah Jawa.

Dagingnya masih keras dan sangat layak untuk konsumsi jarak jauh, akan tetapi jika dipasarkan dekat-dekat rumah atau untuk konsumsi sendiri sebaiknya memetiknya saat warna berubah menjadi kuning agar daging yang dihasilkan empuk dan manis.

Manfaat Tanaman Pepaya dan Buahnya
Setelah membahas cara budidaya tanaman pepaya selanjutnya kita akan bahas tentang manfaat tanaman pepaya dan juga kandungan gizi yang terkandung di dalam buah pepaya.

Pepaya yang ada di Indonesia ini awalnya adalah hasil dari penyebaran yang dilakukan oleh pedagang Spanyol. Pada pertengahan abad ke 16 tanaman ini mulai masuk philipina, daratan Cina, Malaysia dan sekitarnya, di Indonesia sendiri tanaman ini baru dikenal sekitar tahun 1930 an terkhusus di daerah Pulau Jawa.

Tanaman pepaya merupakan sumber vitamin A, B dan vitamin C yang sangat diperlukan oleh tubuh. Tidak hanya buahnya bahkan seluruh bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.