Pengertian dan Jenis Tegangan Listrik

Listrik adalah salah satu energi yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun listrik ini bisa didapatkan dari berbagai jenis pembangkit listrik seperti tenaga angin, panas bumi, batubara, nuklir dan sebagainya.

Dalam setiap listrik yang digunakan tentunya memiliki tegangan yang berbeda-beda. Berikut adalah pengertian tegangan listrik beserta penjelasannya yang harus diketahui.

Pengertian Tegangan Listrik

Penjelasan pertama yaitu mengenai pengertiannya. Terdapat beberapa penjelasan mengenai tegangan listrik dimana memiliki keterkaitan satu sama lain.

Berikut diantaranya:

1. Beda Potensial

Diketahui, tegangan listrik juga sering disebut dengan beda potensial. Hal tersebut dikarenakan tegangan listrik ini memiliki satuan volt.

Selain itu, pengertian tegangan listrik ini juga merupakan ukuran dari perbedaan potensial yang terjadi antara dua buah titik pada suatu rangkaian listrik yang tertutup. Lalu, alat yang digunakan untuk mengukur tegangan tersebut adalah Voltmeter.

Benda tertentu akan disebut mempunyai potensial listrik yang lebih tinggi daripada yang lainnya apabila muatan positif pada benda tersebut lebih banyak. Adapun potensial listrik sendiri yaitu banyaknya jumlah muatan pada benda tertentu.

Kemudian, cara untuk mengidentifikasi banyaknya pekerjaan beserta potensi dari arus yaitu dengan menggunakan sirkuit elektronik.

2. Gaya Pendorong Elektron

Berikutnya, tegangan listrik bisa pula disebut dengan gaya pendorong elektron. Artinya, tegangan tersebut memiliki kemampuan untuk mendorong perpindahan dari suatu elektron melewati konduktor.

Dengan demikian, semakin tinggi tegangan listrik tersebut maka kemampuannya untuk mendorong elektron juga akan semakin besar. Apabila tegangannya semakin tinggi maka energi potensial yang dihasilkan juga semakin besar.

Hal tersebut disebabkan karena banyaknya elektron yang dilepaskan. Kemudian, jika terdapat dua buah distribusi dari muatan listrik yang kemudian keduanya terpisah dalam suatu jarak maka di antara keduanya akan terjadi kekuatan listrik.

Jika kedua distribusi tersebut mempunyai muatan yang sama maka akan terjadi energi yang saling berlawanan dan bertolak belakang. Sedangkan, jika keduanya berbeda yaitu positif dan negatif maka akan terjadi energi saling tarik menarik diantara keduanya.

Kemudian, keduanya saling tersambung pada rangkaian tertentu. Maka yang paling sedikit akan terpengaruh dari muatan tersebut.

3. Jumlah Energi Untuk Memindah Muatan Listrik

Lebih lanjut, tegangan listrik dapat diartikan sebagai sejumlah energi yang diperlukan guna memindahkan suatu unit yang bermuatan listrik di lokasi pertama ke lokasi berikutnya. Untuk memindahkannya, juga diperlukan penghantar atau konduktor yang tepat.

Lalu, tegangan ini juga dapat melepaskan energi berupa muatan yang bergerak dari tingkat tertentu ke tingkat lainnya. Dengan begitu dapat disebut pula memindahkannya pada medan listrik di titik pertama ke medan listrik di titik kedua.

Pada arus listrik yang memiliki muatan negatif akan menyalurkan dari yang bertegangan rendah ke lokasi yang tegangannya lebih tinggi. Dengan demikian, terdapat beberapa tegangan listrik yaitu rendah, sedang dan juga tinggi.

4. Perwujudan Energi Listrik

Kemudian, pengertian tegangan listrik selanjutnya yaitu merupakan sebuah perwujudan dari energi listrik itu sendiri. Seperti diketahui bersama bahwa tegangan dari listrik tak dapat dilihat secara langsung. Tetapi, tegangan bisa dirasakan.

Misalnya saja, orang yang menyentuh kabel listrik yang terkelupas maka akan merasa tersengat atau tersetrum. Orang tersebut dapat merasa lemas pada ataupun kaku pada badannya tetapi tidak dapat melihat bentuk energinya.

Meskipun tidak dapat dilihat dan hanya bisa dirasakan saja, namun tegangan ini bisa diukur. Biasanya alat yang dipakai untuk mengukurnya adalah Voltmeter. Pengukuran harus dilakukan oleh ahlinya karena berbahaya dan dapat menyetrum.

Pada suatu gardu induk dari energi listrik akan mempunyai tegangan yang lebih besar dibanding tegangan yang disalurkan ke rumah-rumah. Dengan begitu, seringkali akan terlihat peringatan pada area pembangkit listrik supaya tidak asal memasuki area tertentu karena bertegangan tinggi dan mematikan.

Baca juga: Alat-alat listrik beserta fungsinya

Jenis-Jenis Tegangan Listrik

Setelah mengetahui pengertian tegangan listrik maka selanjutnya adalah jenis-jenisnya. Diketahui, berdasarkan tegangan arusnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu DC dan juga AC. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Tegangan Searah (DC)

Jenis yang pertama yaitu disebut dengan tegangan DC atau memiliki arus yang searah. Pada tegangan ini terdapat notasi yang berbentuk positif di bagian ujung satu serta tanda negatif di bagian ujung lainnya. Tegangan DC ini memiliki nilai serta arus output dengan jumlah tertentu.

Adapun contoh-contoh sumber listrik yang menggunakan tegangan DC ini misalnya saja baterai, aki, tenaga surya dan sebagainya. Kemudian, aplikasi dari tegangan ini seringkali dipakai pada benda-benda elektronik pada kehidupan sehari-hari. Contohnya pada remot, ponsel, motor dan lain-lain serta ada pula yang bisa diisi ulang.

Lalu, untuk memasang alat yang menggunakan tegangan searah ini juga harus memperhatikan bagian kutub nya. Kutub tersebut ditandai dengan tanda tambah (+) dan kurang (-).

Apabila dalam pemasangan tersebut tidak sesuai maka bisa saja alat tersebut tidak menyala dan bahkan bisa rusak.

2. Tegangan Bolak Balik (AC)

Kemudian, yang kedua adalah tegangan yang menggunakan aliran dengan arus bolak balik atau sering disebut dengan AC. Diketahui, tegangan ini sedikit berbeda dengan sebelumnya yaitu tidak memerlukan notasi tanda kutub nya.

Untuk itu, saat memasangkan alat yang menggunakan tegangan ini tidak harus sesuai dengan tanda kutub dan karena sama. Namun, pada alat tertentu masih menggunakan tanda notasi.

Berikutnya, sumber dari tegangan bolak balik ini sendiri adalah listrik dari PLN yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, ada lagi sumber lainnya seperti mesin genset ataupun dynamo.

Tegangan bolak balik ini dibagi menjadi dua jenis lagi yaitu single phase dan juga triple phase. Contoh dari single phase sendiri adalah listrik yang dipakai dalam keseharian. Phase ini hanya memerlukan dua buah lokasi kabel untuk mengkoneksikannya.

Sedangkan tegangan AC yang berjenis triple phase akan memerlukan tiga buah kabel untuk dapat bekerja. Ketiga kabel tersebut adalah R, S dan juga T.

Diketahui, tegangan triple phase ini biasanya dipakai pada bidang industri contohnya adalah pada kendaraan listrik. Jika hanya memiliki tegangan single phase namun memerlukan tegangan triple phase maka diperlukan alat berupa inverter untuk mengubahnya.

Artikel terkait: Jenis Instalasi Listrik

Manfaat Tegangan Listrik

Tegangan listrik ini selain berbahaya juga sangat bermanfaat dalam kehidupan. Fungsinya sendiri yaitu sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan alat-alat elektronika. Pada suatu rangkaian listrik biasanya terdapat suatu bagian yang disebut dengan penyuplai tenaga atau power supply.

Bagian tersebut adalah yang memiliki tegangan listrik yang besar sehingga menjadi penopang. Hal tersebut supaya benda-benda elektronik dapat digerakkan dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan baik itu di bidang industri maupun kehidupan sehari-hari.

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian tegangan listrik, jenis-jenisnya serta manfaatnya. Semakin tinggi tegangannya maka daya untuk menggerakkan benda elektronik pun semakin besar.

Misalnya saja, pada energi yang dihasilkan oleh tenaga nuklir lebih besar dibandingkan dengan baterai sehingga manfaatnya juga semakin banyak dan bahayanya juga lebih besar.

Leave a Comment