Tidak banyak orang memahami bagian hambatan pada komponen listrik sebenarnya memiliki jenis lebih dari satu. Lebih tepatnya, ada dua jenis dari bagian resistor ini, jenis pertama disebut resistor permanen atau Fixed Resistor.
Kemudian, ada pula resistor tidak permanen atau variabel resistor. Pada ulasan kali ini pembahasan akan fokus pada jenis yang kedua yaitu resistor tidak permanen.
Resistor ini memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah fitur dan kemudahan untuk mengendalikan ukuran tahanannya dengan mudah. Untuk lebih jelasnya dan dapat lebih dipahami.
Berikut adalah pembahasan mengenai variabel resistor. Mulai dari pengertian komponen ini, jenis yang ada, sampai juga fungsi serta cara kerjanya.
Pengertian Variabel Resistor
Seperti yang disebutkan sebelumnya, variabel resistor adalah salah satu jenis komponen tahanan atau resistor. Fungsi dari resistor jenis ini sebenarnya sama saja dengan komponen resistor pada umumnya.
Namun, resistor ini memiliki fitur yang sangat unik. Nilai hambatan pada resistor variabel dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Hal ini, karena ada mekanisme pada komponen yang membuatnya mungkin merubah nilai hambatannya.
Karena fitur uniknya inilah, komponen ini sangat cocok digunakan untuk komponen dengan sifat tegangan tidak tetap. Karena perubahan nilai hambatan bisa mengikuti naik dan turunnya tegangan pada komponen.
Resistor jenis ini sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis lagi. Jenis-jenis ini digolongkan berdasarkan dengan cara atau mekanisme perubahan nilai hambatan pada resistor. Beberapa jenisnya seperti trimmer potentiometer, rotary potentiometer, dan sebagainya.
Jenis dari Variabel Resistor
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada 3 jenis dari resistor tidak tetap ini. Perbedaan jenis pada jenis resistor ini berfokus pada perbedaan mekanismenya.
Lebih tepatnya, mekanisme untuk mengubah nilai hambatan pada resistor. Berikut adalah 3 jenis dari resistor ini:
1. Cukup dengan Digeser yaitu Slide Potentiometer
Jenis resistor Slide Potentiometer memiliki mekanisme geser untuk mengubah nilai hambatan pada resistornya. Pada bagian atas resistor akan ada sebuah tuas yang menempel pada bagian komponen.
Tuas ini yang bisa diarahkan ke bawah maupun ke arah atas. Para pengguna tinggal menggeser saja tuas tersebut untuk mengubah nilai hambatan dari resistor. Jika, para pengguna menginginkan nilai lebih tinggi.
Tinggal arahkan saja tuas ke arah atas atau ke arah kanan. Jika, para pengguna menginginkan nilai yang lebih rendah, tinggal arahkan tuas ke arah sebaliknya. Biasanya pada arah bawah atau ke arah kiri. Dari segi penggunaan, resistor satu ini memang tergolong mudah dan cukup praktis.
2. Berubah dengan Cara Diputar, Rotary Potentiometer
Sesuai dengan namanya, Rotary Potentiometer menggunakan mekanisme putar untuk mengubah nilai hambatannya. Jenis resistor satu ini termasuk sangat mudah digunakan dan dimanfaatkan pada komponen elektronika.
Karena hambatannya bisa diubah hanya dengan memutar knop dengan tangan. Tidak perlu alat berat atau alat tertentu untuk memutar knop putar pada jenis resistor ini. Karena kemudahan mekanisme dan besaran nilai hambatan yang bisa diubah.
Hal ini membuat Rotary Potentiometer sangat cocok dengan komponen yang memiliki sifat dinamis. Karena nilai hambatan bisa diubah walaupun perangkat atau komponen sedang digunakan.
3. Putas dengan Alat, Trimmer Potentiometer
Mekanisme yang digunakan oleh Trimmer Potentiometer tidak jauh berbeda dengan jenis resistor yang sebelumnya. Jenis variabel resistor satu ini juga menggunakan mekanisme putar di dalam merubah nilai hambatannya.
Namun, berbeda dengan jenis yang sebelumnya, mekanisme Trimmer Potentiometer tidak bisa diubah dengan mudah. Untuk memutarnya, para pengguna harus memutar sekrup dengan peralatan tertentu.
Mungkin bisa menggunakan obeng tergantung jenis sekrup yang digunakan. Hal ini karena mekanisme putar pada resistor satu ini dibuat dengan lebih erat dan rapat.
Tidak seperti jenis Rotary yang mudah untuk diputar, resistor jenis ini juga digunakan untuk komponen yang memiliki sifat dinamis. Namun, yang lebih lama masa penggunaannya.
4. Mengubah Nilai Hambatan Secara Digital dengan Digital Potensiometer
Resistor jenis ini tidak memiliki mekanisme yang bisa digerakkan untuk mengubah nilai hambatannya. Alih-alih menggunakan mekanisme manual untuk mengganti nilai hambatan. Pada resistor ini, para pengguna bisa menggunakan perangkat digital.
Perangkat digital yang dimaksud pada resistor ini disebut dengan IC yang merupakan singkatan dari integrated circuit. Perubahan nilai hambatan akan dilakukan dan diproses dengan perangkat yang bernama IC ini.
Cara Kerja Variabel Resistor
Sebagai komponen resistor, sebenarnya resistor tidak tetap, tetap memiliki fungsi dan mekanisme yang tidak jauh berbeda dengan resistor jenis yang lain. Fungsi utamanya tetap untuk menghambat arus listrik yang melewati komponenya.
Sebuah arus listrik mengalir dari kedua kutub dengan melewati jalur resistor. Komponen akan menghambat listrik yang lewat tersebut. Besarnya listrik yang dihambat akan sesuai dengan besarnya nilai hambatan yang ada di resistor.
Listrik yang dihambat tidak hanya akan disimpan di dalam resistor. Namun, dialirkan kembali ke kutub asalnya, untuk kemudian dialirkan kembali pada perangkat elektronika yang lain. Terutama, perangkat yang memiliki tegangan yang tergolong rendah.
Pada cara kerja komponen ini perbedaannya hanya ada pada mekanisme yang digunakan saja. Resistor jenis ini harus ditentukan dulu nilai hambatannya sehingga aliran listrik yang dihambat akan menyesuaikan dengan nilai yang sudah ditentukan.
Fungsi Utama dari Variabel Resistor
Fungsi dari komponen resistor tidak akan bisa digantikan oleh komponen yang lainnya. Hal ini yang membuat posisi resistor sangat penting dalam perangkat elektronika. Ternyata, fungsi dari resistor tidak hanya sekedar menghambat aliran listrik saja. Berikut ada beberapa fungsi dari resistor yang perlu dipahami:
1. Membagi Tegangan Listrik Sesuai Dengan yang Dibutuhkan
Pada cara kerja resistor tidak tetap, bisa diketahui jika resistor juga akan membagi arus listrik pada komponen yang membutuhkan tegangan yang lebih kecil. Dengan begitu, setiap komponen akan memiliki aliran arus listrik yang sesuai yang dibutuhkan.
2. Mengatur agar Arus Listrik yang Masuk Sesuai
Tidak hanya sekedar menghambat, variabel resistor memiliki fungsi untuk mengatur aliran listrik tersebut. Jadi, setiap komponen bisa mendapatkan arus listrik dengan jumlah yang sesuai.
Karena, jika komponen mendapatkan arus listrik yang kurang, maka komponen tidak bisa menyala. Jika berlebihan tentu saja, hal ini tidak baik bagi perangkat.
3. Melakukan Pembatasan Arus Listrik
Komponen resistor memiliki tanggung jawab untuk membatasi arus listrik yang melewatinya. Khususnya pada resistor tidak tetap, para pengguna bisa mengatur sendiri seberapa besar nilai tahanan yang bisa dihambat oleh resistor.
Jadi, arus listrik yang besarannya tidak diperlukan akan dihambat. Jadi, tidak merusak perangkat elektronika.
Itulah pembahasan lengkap mengenai variabel resistor. Mulai dari pengertiannya, pembahasan mengenai jenis, fungsi, sampai cara kerjanya. Dengan lebih memahami komponen resistor tidak tetap. Para pengguna akan lebih mudah untuk menerapkannya pada perangkat elektronika.