Sirkulasi elektrik sejalur dikenal dengan Direct Current (DC). Secara simpel arti DC adalah suatu rupa voltase atau sirkulasi yang mengalir di rakitan elektrik hanya satu alur. Biasanya, penghasil voltase atau sirkulasi DC ialah aki, panel surya, baterai serta pembangkit daya.
Voltase atau sirkulasi DC punya kisaran nilai atau amplitudo yang tetap. Di artian lain, elektrik DC selalu upayakan nilai tetap dan sirkulasi elektrik yang sealur. Rakitan elektrik DC tak pernah berubah atau jalurnya jadi negatif kecuali bila dikaitkan dengan sumber daya berupa baterai.
Faktor daya elektrik DC wajib selalu satu, sehingga kebanyakan peramban memakai rakitan DC sebagai beban piranti elektronik. Selain itu, ciri lain yang ada di DC adalah jalur aliran daya telah ditentukan.
Telah diketahui bahwa power supply DC tak mengubah angka voltase atau sirkulasi. DC menegaskan jalur aliran sirkulasi pada angka konstan ialah tetap.
Ciri-ciri Arus Listrik DC
Adapun ciri-ciri lain dari elektrik DC ialah seperti di bawah ini:
1. Alur Aliran Elektrik Seirama
Jalur aliran sirkulasi pada rakitan DC adalah searah yang dinyatakan mengalir di poros negatif ke poros positif. Alur aliran daya inilah yang mengakibatkan adanya lubang-lubang muatan positif. Pada sirkulasi DC, voltase elektrik punya nilai dan jalur tetap.
Dikenal selaku Direct Current yakni tujuan sirkulasi sealur menjadikan DC biasa dipakai oleh piranti elektronik. Adapun piranti elektronik yang pakai DC ialah lampu LED, laptop, handphone, komputer, radio, TV dan masih banyak lagi lainnya.
Baca juga: Jenis Tegangan Listrik
2. Disimpan Wujud Baterai
Umumnya, sirkulasi elektrik DC disimpan dalam wujud berupa baterai yang biasa dipakai untuk jam dinding, remot TV dan aki yang ada di mobil dan motor. Karena berwujud baterai, DC bisa diisi ulang sehingga mudah disimpan dan dibawa ke mana pun.
Berbeda dari AC yang pakai generator, DC gunakan baterai yang mengakibatkan sirkulasi elektrik jadi seirama. Sirkulasi mengalir dari poros negatif ke poros positif baterai. Sehingga memanifestasikan sirkulasi daya elektrik yang bekerja untuk menjadi forsa.
3. Ukuran Konduktor
Konduktor yang menghantarkan sirkulasi elektrik dengan baik, dalam DC yang bertindak selaku konduktor ialah kabel kumparan. Ukuran kabel kumparan primer lebih kecil ketimbang ukuran kumparan sekunder, mengakibatkan sirkulasi primer lebih kecil dibanding sirkulasi sekunder.
Selain ukuran konduktor, jumlah lilitan antara kumparan primer dengan sekunder pun tak sama. Adapun pada kumparan primer lebih banyak dibanding jumlah lilitan kumparan sekunder.
4. Forsa yang Dibawa
DC lebih gampang dibawa ke mana-mana karena wujudnya yang berupa baterai dan aki, selain itu juga bisa diisi ulang atau diganti. Sayangnya, rakitan DC tak bisa dipakai untuk pemindahan forsa jarak jauh karena akan kehilangan forsa.
Sirkulasi elektrik DC tak bisa mengerjakan ekspedisi yang relatif jauh, sebab sirkulasinya akan melemah dan kehilangan forsa saat jaraknya makin jauh. Inilah salah satu kelemahan yang merupakan ciri khas dari rakitan DC.
5. Sirkulasi Elektron
Pada rakitan DC, sirkulasi elektron ada di dalam alur konstan dan terus bergerak maju. Sirkulasi elektron tak mengubah interval dan diraih dengan meletakkan magnet dalam kabel yang membuat elektron tetap ada di jalur yang konstan.
Sirkulasi elektron dalam rakitan DC didorong oleh forsa kimia dalam baterai. Forsa kimia pada baterai hanya punya daya yang cukup untuk mendorong elektron sehingga memanifestasikan forsa yang mengalir ialah satu iras.
6. Kondisi Konstan
Daya dan voltase pada DC adalah tetap, tak berubah dan dalam kondisi konstan, sehingga memanifestasikan level waktu forsa yang dikirim oleh sumber tetap tak berubah. Voltase dalam rangkaian DC punya kurva waktu voltase bukan nol serta selalu positif.
Voltase pada rangkaian DC tetap bisa meningkat dan menurun, walaupun naik-turun namun sirkulasi dan voltase elektrik tetap dalam keadaan konstan. DC diberhentikan selaku teknik utama untuk pemberian daya dalam rumah dan gedung karena tak bisa kehilangan forsa.
7. Sirkulasi Satu Alur
Arus elektron dan jalur voltase elektrik berada dalam satu alur dan tidak bersifat bolak-balik. Inilah yang membedakannya dengan sirkulasi rakitan AC. Arus elektron satu jalur ini ialah ciri khas dari rakitan elektrik DC. Rakitan DC selalu tak berubah sirkulasinya dan positif.
Arus jalur elektrik atau Direct Current ialah sirkulasi negatif atau yang biasa dikenal dengan elektron satu jalur dari poros positif ke poros negatif. Sehingga banyak dipakai dalam piranti elektronik semacam baterai, power bank, aki serta adaptor elektrik.
8. Parameter Pasif
Di dalam rakitan elektrik DC, parameter pasif yang dipakai ialah hambatan sirkulasi dan voltase. Hal ini berarti yang diukur hanyalah resistansi sirkulasi elektriknya saja, bukan empedansinya. Sehingga inilah yang membedakan antara rakitan elektrik DC dengan rangkaian elektrik AC.
Parameter-parameter yang digunakan dalam sirkulasi elektrik DC atau elektrik seiras ialah jalur dan voltase yang mengiler dalam suatu hantaran atau hambatan yang voltasenya berpotensial tetap dan tak berubah dalam satu sirkulasi elektrik.
9. Frekuensi Aliran Sejalur
Pada elektrik rakitan DC, frekuensi aliran yang dipakai ialah nol dan tak berubah. Sehingga mengakibatkan kurva waktu voltase yang digambarkan adalah selalu positif, serta voltase bergerak satu alur dan tidak bolak-balik.
Mengalir dalam satu jalur di sirkuit sebabkan rumus perhitungan pada rangkaian elektrik DC voltase selalu sama besar dan tak berbeda. Inilah yang disebabkan sirkulasi voltase elektriknya selalu positif atau nol dan membedakannya dari rakitan elektrik AC.
10. Alur Sirkulasi Elektron Konstan
Penyebab sirkulasi elektron dalam rangkaian elektrik DC adalah melalui magnet yang konstan. Kisaran magnet konstan ini berada di sepanjang kabel, sehingga sebabkan alur pergerakan elektron bergerak maju dan tak berputar dalam kabel.
Alur sirkulasi elektron dalam rangkaian elektrik DC diketahui juga satu jalur di sirkuit, sehingga memanifestasikan sirkulasi yang selalu positif dan nol. Ini ialah sirkulasi yang besarnya selalu sama, konstan serta tak pernah berubah dalam tiap waktu.
Rekomendasi Artikel: Alat-alat Kelistrikan dan Fungsinya
11. Sumber Daya
Rakitan elektrik DC diperoleh dari sumber daya panel surya atau baterai yang bisa memanifestasikan elektrik, sirkulasi dan voltase agar memanifestasikan forsa. Forsa ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk memanifestasikan elektrik yang dapat pakai pada keperluan sehari-hari.
Yang membedakan antara rakitan elektrik AC dengan DC salah satunya ada di bagian sumber daya. Jika pada rangkaian elektrik AC ialah generatornya maka pada rangkaian elektrik DC sumber daya yang dipakai ialah panel surya atau baterai.
Itulah penjelasan dan uraian mengenai pengertian DC, secara sederhana DC adalah rakitan elektrik yang punya sirkulasi elektrik satu jalur. Itulah pembeda dari rakitan elektrik AC dengan DC, dan yang menjadikannya sebagai ciri khas tersendiri dari rakitan DC.