Berbukalah dengan cepat, bergegaslah untuk bisa berbuka, jangan menunda-nunda sebab itu sunnah.
Apabila berbuka hendaklah kita mempercepat buka “ta’jilul futhur” paling utama yaitu dengan kurma, jika tidak ada maka dengan air. Biasakan selalu denga kurma, jika belum biasa maka harus dibiasakan.
Karena ada beberapa orang yang tidak terbiasa dengan sunnah lalu memakan lainnya. Memang saat tidak ada kurma bisa diganti dengan air atau hal-hal yang manis.
Kemudian juga disunnahkan untuk membaca doa, terkait doa berpuka puasa ini ada banyak versi. Untuk lebih jelasnya silahkan baca dan hafalkan teksnya di bawah ini.
1. Macam-macam Doa Berbuka Puasa dan Artinya
Kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku budaya dan aliran, oleh karena itu saling menghargai pendapat adalah pilihan paling tepat dari pada harus beradu argumen dan berujung keributan = dibenci Allah.
Oleh karena itu mari kita pilih doa mana yang ingin kita pakai sesuai keyakinan masing-masing.
Baca juga: 10 Amalan Sunnah Puasa
1.1. Doa Buka Puasa Dzahaba Dzoma’u Wabtallatul (Shahih)
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Bacaan latin: “Dzahabadzoma’u wabtalatil ‘uruqu wa-tsabatal ajru insyaAllah”
Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah”.
Hadits Shaih
Dari Ibnu Umar RadhiAllhuanhu’anhuma, mengatakan:
«…كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ
Artinya: “Rasululloh ﷺ, apabila beliau berbuka, beliau membaca : «Dzahaba-zhama’u, wabtalatil ‘uruuqu…» (HR. Abu Daud 2357, Ad-Daruquthni dalam sunannya 2279, Al-Bazzar dalam Al-Musanand 5395, dan Al-Baihaqi dalam As-Shugra 1390. Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani)”.
Dari segi hadits doa yang pertama ini shahih dan kuat.
1.2. Doa Buka Puasa Umum
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ, وَبِكَ آمَنْتُ, وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ, بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latin: “Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarrahimiin”.
Artinya: “Ya Allah karenamu aku berpuasa, dan denganmu aku beriman, kepadamu aku berserah, dan atas rezekimu aku berbuka, dengan rahmatmu ya Allah Tuhan Mahapengasih”.
Teks doa yang kedua ini lebih familiar oleh kaum muslimin di Indonesia, keterangannya sebagai berikut:
وَأَمَّا مَا اشْتُهِرَ عَلَى الْأَلْسِنَةِ ” اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ” فَزِيَادَةٌ، (وَبِكَ آمَنْتُ) لَا أَصْلَ لَهَا وَإِنْ كَانَ مَعْنَاهَا صَحِيحًا، وَكَذَا زِيَادَةُ (وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَلِصَوْمِ غَدٍ نَوَيْتُ
“Adapun yang masyhur di lisan masyarakat (Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizqika afthortu) maka tambahan (wabika amantu) tidak ada asalnya walaupun secara makna benar. Demikian juga tambahan (wa’alaika tawakkaltu wali shoumi ghadin nawaytu)”. (Miqratul Mafatih Syarah Misykatul Mashabih, 4/1387).
Memang doa dengan teks semacam ini tidak pernah diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad ﷺ, akan tetapi bukan berarti tidak boleh kita baca, karena sesungguhnya maknanya itu sendiri yang diajarkan oleh baginda Nabi Muhammad ﷺ.
Dan siapapun boleh membuat doa dari dirinya, asalkan tidak bertentangan dengan syari’at baginda Nabi, apalagi maknanya diambil dari hadits-hadits Nabi ﷺ.
Karena terdapat 3 orang yang do’anya tidak akan ditolak yairu:
- Pemimpin yang adil
- Orang yang berpuasa sampai dia berbuka (para ulama mengatakan di saat puasa itulah do’a kita dikabul
- Do’a orang yang didzalimi.
Itulah doa untuk bekal kamu saat menjalankan puasa sunnah atau puasa ramadhan.
Kak….mau nanyk terdapat dalam kitap apa ya haditsny??????