Pengertian Penelitian Kuantitatif

Secara keseluruhan, penelitian kuantitatif merupakan pendekatan yang penting dalam ilmu sosial dan ilmu pengetahuan alam untuk mendapatkan pemahaman tentang fenomena yang dapat diukur secara objektif.

Dengan menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang tepat, penelitian kuantitatif dapat memberikan wawasan yang berharga untuk menginformasikan kebijakan, praktik, dan pengambilan keputusan di berbagai bidang.

Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan pendekatan sistematik untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data berdasarkan angka dan statistik. Dalam penelitian ini, fokus diberikan pada pengukuran, generalisasi, dan penemuan hubungan kausal antara variabel.

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat diukur secara objektif dan diwakili dalam bentuk angka atau angka-angka. Metode ini mengumpulkan data melalui survei, eksperimen, atau analisis data sekunder. Survei melibatkan pengumpulan data dari responden menggunakan kuesioner terstruktur, sedangkan eksperimen melibatkan pengaturan kondisi tertentu untuk mengukur efek variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis data sekunder melibatkan penggunaan data yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh sumber lain.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian kuantitatif dianalisis menggunakan teknik statistik untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan perbedaan yang signifikan. Hasil analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis, membuat generalisasi, dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang fenomena yang diteliti.

Kelebihan penelitian kuantitatif termasuk kemampuannya untuk menghasilkan data yang valid dan reliabel. Metode ini juga memungkinkan generalisasi temuan penelitian ke populasi yang lebih besar. Selain itu, penelitian kuantitatif dapat membantu dalam pembuatan keputusan berdasarkan bukti empiris yang kuat.

Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki keterbatasan. Pendekatan ini cenderung mengabaikan konteks sosial dan kualitas pengalaman subjektif individu. Selain itu, keterbatasan sampel dan kemungkinan bias dalam pengumpulan dan interpretasi data dapat mempengaruhi validitas hasil penelitian.

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan ralitas sosial; objektif dan dapat diukur. Oleh karena itu, penggunaan penelitian kuantitatif dnegan instrumen yang valid dan reliabel serta anlisis statis statistik yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi sesungguhnya.

Berbeda dengan pendekatan lain, pendekatan kuantitatif mempunyai ciri-ciri utama sebagai berikut:

  1. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstrukrut, formal , dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang mendetail.
  2. Data yang dukumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan menghitung atau mengukur.
  3. Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang waktu tertentu, atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk maksud tertentu.
  4. Membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian tujuan penelitian.
  5. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistik diferensial maupun inferensial.
  6. Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.
  7. Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representatif.
  8. Menganalisa data secara deduktif.
  9. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hendaklah dapat dipercaya (valid), anda (reliable),  mempunyai normal dan praktis.

Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif memeliki beberapa jenis, setiap jenis mempunyai maksud tersendiri. Olek karena itu, pemilihan tipe yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian sangat diharapkan dan menentukan pencapain hasil yang telah dirumuskan.

1.  Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif merupakan studi penjajakan, terutama sekali dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkip penelitian yang lebih luas dengan jangkauan konseptual yang lebih besar.

Ciri Penelitian Eksploratif

  1. Secara harfiah, eksplore berarti menyelidiki atai memeriksa sesuatu.
  2. Penelitian ini terbatas sampelnya.
  3. Sifat penelitian ini merupakan penjajakan, bukan akan menerangkan fenomena itu, atau dapat juga dinyatakan sebagai studi pendahuluan untuk penelitian yang lebih luas.
  4. Instrumen yang dipakai harus mampu mengungkapkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.
  5. Bentuk pentanyaan yang dipakai lebih banyak dan bersifat terbukan daipada yang bersifat terstruktur, sehingga mampu menampung atau mendeteksi sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan.
  6. Sumber informasi yaitu primer dan skunder.

Langkah Pokok Penelitian Eksploratif

  1. Tetapkan terlebih dahulu bidang yang akan diselidiki dan rumuskan masalahnya seca jelas.
  2. Rumuskan tujuan yang akan dicapai.
  3. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mendukung pengumpulan informasi lebih mendalam sewaktu di lapangan.
  4. Susun rancangan pendekatannya, antara lain: Cara pengumpulan data, alat pengumpul data, sumber informasi, latihan para pengumpul data.
  5. Kumpulkan data sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
  6. Susun laporan menurut sistematikan tertentu.

2. Penelitian Deskriptif Kuantitatif’

Penelitian deskriptif kuantitatif mencoba memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam. Penelitian eksplorasif merupakan studi pendahuluan yang bisa digunakan sebagai informasi untuk penelitian dskriptif.

Penelitian desktiptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail (Lehmann 1979)

Ciri Penelitian Deskriptif

  1. Memutuskan pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, atau masalah/kejadian yang aktual dan berarti.
  2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan situasu atau kejadian secara tepat dan akurat, bukan untuk mencari hubungan atau sebab akibat.

Langkah Pokok Penelitian Deskriptif Kuantitatif

  1. Tentukan msalah atau bidang yang diamatai dan rumuskan submasalah secara jelas dan terperinci.
  2. Rumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai.
  3. Lakukan penelaahan keputusan yang tepat dan bendar.
  4. Rumuskan metoden penelitian, antara lain: Prosedus pengumpulan data, pilih instrmen yang tepat, populasi dan sampel, pembakuan instrumen, latihan pengumpul data.
  5. Turun ke lapangan dalam rangka pengumpulan data.
  6. Analisis data.
  7. Penulisan laporan.

Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara suatu atau beberapa ubahan dengan sati atau beberapa ubahan lain. Penelitian ini terkadang disebut juga dengan “associational research“.

Dalam associational research, relasi hubungan di antara dua atau lebih ubahan yang dipelajari tanpa mencoba memengaruhi ubahan-ubahan tersebut.

Tujuan dilakukannya penelitian korelasional adalah untuk menolong menjelaskan pentingnya tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil.

Dengan demikian, jenis penelitian ini terkadang berbentuk penelitian deskriptif karena menggambarkan hubungan antara ubahan-ubahan yang diteliti. Karena itu penelitian korelasional merupakan upaya untuk menerangkan dan meramalkan sesuatu (explanatory studies dan prediction studies).

Contoh

Bagaimanakah hubungan tingkat kemiskinan dengan pendidikan?

Dalam contoh tersebut peneliti tidak akan mengungkapkan secara terperinci mengenai faktor dan penyebab kemiskinan atau bagaimana perkembangan tingkat pendapatan di masa lampau serta perspektifnya untuk masa datang, tetapi ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kemiskianan dan pendidikan.

Andaikata “ada”, pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar hubungannya dan bagaimana arah hubungan tersebut.

Penelitian Kausal Komparatif

Jenis penelitian ini seperti halnya penelitian lainnya yang sifatnya expost-facto. Ini berarti bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena/kejadian yang diteliti berlangsung, atau tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak ada yang dikontrol.

Dengan demikian, jelaslah bahwa dalam penelitian janis ini tidak ada intervensi langsung, karena kejadian telah berlangsung. Efek variabel bebas dapat diketahui dengan jalan membandingkan kedua kelompok.

Artinya dalam penelitian kasual komparatif peneliti “menjajaki ke belakang, ke masa peristiwa itu terjadi; apa-apa yang menjadi penyebab suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi objek penelitian, dengan membandingkan fenomana pada kelompok yang ada peristiwa dan pada kelompok yang tidak terjadi peristiwa itu.

Penelitian kausal komparatif dapat menentukan penyebab, efek, atau konsekuensi yang ada di antara dua kelompok atau beberapa kelompok.

Bagaimanapun juga, dalam penelitian kausal komparatif diawali dengan mencatata perbedaan di antara dua kelompok, dan selanjutnya mencari kemungkinan penyebab, efek, atau konsekuesi.

Kadang-kadang penelitian ini digunakan sebagai altenatif untuk mengadakan suatu eksperimen.

Penelitian Tindakan (Action Research)

Penelitian mencoba mengembangkan keterampilan baru, pendekatan baru, atain informasi yang berguna bagi peneliti dan sekelompok orang yang menjadi target group penelitin.

Oleh sebab itu, tugas utama penelitian tindakan adalah menghasilkan informasi dan pengetahuan, serta keterampilan baru yang dapat digunakan secara langsung kepada sekelompok orang melalaui penelitain, dan juga dimaksud untuk memberikan penerangan pada sekelompok subjek peneliti, memotivasi mereka untuk menggunakan informasi yang mereka dapat melalui penelitian.

Leave a Comment