Banyak pertanyaan mengenai sebutkan rukun haji beserta penjelasan di setiap rukunnya. Perlu diketahui bahwa rukun dalam ibadah haji terdiri atas enam macam dan semuanya harus dipenuhi. Tak boleh ada satupun yang terlewat dikarenakan hajinya akan batal apabila melewatkan salah satunya.
Maka dari itu, pembaca sekalian harus menyimak penjelasan mengenai enam rukun haji agar bisa memahami setiap rukunnya dengan baik. Rukun dalam menjalankan ibadah haji tentu mempunyai aturannya masing-masing.
Inilah 6 rukun haji, apa saja?
1. Ihram
Rukun haji yang pertama ini merupakan sebuah penanda ibadah haji dimulai serta dalam kondisi yang suci. Tahapan ihram dimulai dari pembacaan niat haji dan juga menggunakan pakaian berwarna putih yang mengartikan kesucian. Aturan berpakaian jama’ah pria dan wanita tentu berbeda.
Pakaian ihram laki-laki diharuskan menggunakan dua kain putih, di mana satunya dililitkan dari pinggang hingga bawah lutut. Satunya lagi disampirkan pada bahu sebelah kiri. Lalu bagi wanita berpakaian yang menutup aurat kecuali wajah dan juga tangan.
Terdapat beberapa larangan yang tidak boleh dilanggar oleh para jamaah haji pria dan perempuan. Seperti halnya memakai penutup kepala, berhubungan seksual, memotong kuku, menikah, dan sebagainya. Sedangkan ihram memiliki tujuan guna menunjukkan bahwa semua manusia setara di hadapan Allah SWT.
2. Wukuf
Beralih ke rukun berikutnya yang bernama wukuf yang merupakan suatu ritual ibadah haji dengan cara berdiam diri di padang Arafah. Mulai dari matahari tenggelam hingga terbit jamaah diharuskan berdoa di tempat tersebut seraya berdzikir. Jamaah haji harus menjalani rukun ini.
Waktu pelaksanaan wukuf tidak bisa sembarangan, setiap tanggal 9 hingga 10 Dzulhijjah lah wukuf dilaksanakan. Jamaah haji harus melaksanakan wukuf pada tanggal tersebut. Saat melaksanakan wukuf, pikiran harus dipusatkan hanya pada Allah SWT seraya berdzikir, berdoa, dan memohon ampunannya.
3. Tawaf
Kemudian adalah tawaf yang merupakan ritual keliling dari sudut Hajar Aswad dan berakhir di tempat yang sama pula. Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali dengan arah putaran yang berlawanan dari arah jarum jam. Posisi Ka’bah ada di sebelah kiri orang yang tawaf.
Ketika sedang melaksanakan tawaf, jamaah dapat mencium ataupun menyentuh Hajar Aswad saat berkeliling Ka’bah. Kemudian aturan lainnya saat menjalani tawaf adalah tidak diperbolehkan makan, hanya boleh minum air putih saja. Apabila tawaf telah usai, jamaah dapat melaksanakan shalat dua rakaat.
Pelaksanaan shalat tersebut biasa dilakukan di makam nabi Ibrahim dekat Ka’bah. Namun, dikarenakan banyaknya orang yang ingin melaksanakan shalat di tempat tersebut, maka jika tidak kebagian tempatnya bisa shalat di masjid. Usai shalat, jamaah bisa meminum air zam-zam yang terletak di sekitar Ka’bah.
4. Sa’i
Penjelasan rukun haji selanjutnya yaitu sa’i yang berarti jalan atau lari-lari kecil di antara kedua bukit yaitu Safa beserta Marwah. Sa’i dilakukan sebanyak tujuh kali di tempat yang telah disebutkan. Para jamaah perlu mengikuti tahapan rukun haji dengan benar.
Sa’i tidak boleh dilewatkan karena merupakan rukun haji yang wajib dilakukan oleh para jamaah haji. Maka dari itu, jama’ah harus mengikuti pelbagai rukun haji yang diwajibkan hingga selesai. Rukun haji yang dilaksanakan pun harus urut sesuai dengan ketentuan.
5. Tahallul
Masih dengan ulasan mengenai rukun haji, berikutnya adalah tahallul yaitu menghalalkan segala perkara yang sebelumnya dilarang atau diharamkan. Jamaah perempuan dan laki-laki dapat mencukur rambutnya minimal tiga helai. Usai melakukan tahallul, semua larangan dapat dilakukan kecuali perihal berhubungan suami istri.
Tahallul dilangsungkan ketika tanggal 10 Dzulhijjah setelah jamaah usai melakukan lontar jumrah. Ritual tersebut berupa jamaah akan melemparkan batu kerikil ke jumrah. Hal tersebut mempunyai makna bahwa iblis akan selalu berusaha untuk mengganggu orang yang beriman guna berbuat baik.
6. Tertib
Pertanyaan mengenai sebutkan rukun haji yang kerap muncul di internet telah diulas pada penjelasan di atas dan diakhiri dengan tertib. Makna penutup rukun haji terakhir ini adalah jamaah haji bisa menyelesaikan pelbagai langkah dari pelaksanaan haji mulai ihram hingga tertib.
Penting sekali guna mengetahui keenam rukun di atas bagi para muslim. Tentunya keenam rukun tersebut harus dipenuhi oleh jamaah haji, apabila tidak melakukannya maka ibadahnya akan dianggap tidak sah. Oleh sebab itu, pengetahuan mengenai keenam rukun di atas harus diketahui dengan baik.
Keenam rukun haji di atas harus dipenuhi semuanya dan tidak boleh ada yang dilewatkan sekali pun. Apabila ada yang terlewat, maka ibadah hajinya akan dianggap tidak sah dan harus mengulang dari awal. Oleh sebab itu, ulasan di atas harus disimak dengan baik.
Demikian ulasan mengenai pertanyaan sebutkan rukun haji diikuti dengan jawaban beserta penjelasannya yang bisa dipahami oleh pembaca. Rukun haji di atas harus dipenuhi semuanya, karena apabila salah satunya tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya dianggap tidak sah.