Pemancar atau disebut juga transmitter merupakan satu jenis alat yang bisa dipakai guna merubah sinyal dari sensor lalu menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan melalui kontroler. Adapun untuk sinyal tersebut seringkali disebut sebagai jenis standar.
Lalu, transmitter seringkali juga dipakai dalam bidang komunikasi dan juga bidang sensor tertentu. Untuk lebih lengkapnya, berikut merupakan penjelasan transmitter lebih lanjut.
Apa Itu Transmitter?
Pengertian transmitter adalah alat yang bisa memproses sinyal yang timbul dari sensor kemudian menjadi arus. Alat ini mampu mengubah suatu besaran listrik kemudian bisa disambut melalui kontroler sekitar satu sampai lima Volt serta dari satu hingga dua puluh mA.
Dalam bidang sensor, transmitter nantinya akan menyesuaikan nilai yang dikeluarkan transduser. Sedangkan, di bidang komunikasi sendiri, transmitter ini disebut pula pemancar dan berfungsi guna memancarkan suatu sinyal misalnya saja gelombang radio.
Dengan memasang alat ini, sinyal tersebut pun bisa diterima hingga gelombang tersebut dapat dimanfaatkan. Biasanya untuk berkomunikasi antara dua buah perangkat.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Dengan Receiver?
Jenis dan Fungsi Transmitter
Terdapat beberapa jenis dari transmitter yang perlu diketahui menurut sistem transmisi serta sinyal sensornya. Berikut adalah pembahasannya:
1. Berdasarkan Sistem Transmisi
Bila berdasarkan sistem transmisi, transmitter adalah alat yang terbagi menjadi dua jenis yang berbeda yaitu pneumatic dan juga elektrik. Kedua jenis tersebut memiliki perbedaan kentara yaitu sebagai berikut:
a. Pneumatic
Adapun pneumatic yaitu sinyal yang muncul dari tekanan tertentu sehingga bisa dinilai memakai satuan yang disebut psi. Lalu, transmisinya sendiri memakai udara bertekanan. Lalu, untuk jalur transmisinya menggunakan tube.
Respon dari transmisi ini sendiri cenderung lambat dan membutuhkan control room yang cukup besar. Kemudian, untuk cara kerja dari transmitter pneumatik yaitu bekerja secara mekanis yakni memanfaatkan adanya udara untuk outputnya nantinya akan dikirim ke penerima sinyal. Adapun bagian yang memiliki peran adalah berikut ini:
- Untuk sensing elemen mempunyai tugas untuk menerima tekanan fluida yang sudah diukur. Nantinya bagian di bagian high side nya akan dikurangi dengan bagian low side dari sensing ini. Berikutnya, tekanan pun akan diteruskan guna menggerakkan flapper yang nantinya bisa mengatur outputnya.
- Lebih lanjut adalah air relay. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur udara pada supply transmitter sehingga nantinya dapat dikendalikan serta mampu dikontrol bagian outputnya lewat bagian flapper serta nozzle.
- Kemudian, bagian flapper dan juga nozzle akan berfungsi untuk mengatur berapa jumlah tekanan output nya tersebut. Flapper berfungsi untuk membuka serta menutup udara yang bisa keluar dari bagian nozzle menurut tekanan yang diterima oleh bagian sensing. Sedangkan nozzle sendiri berfungsi mengeluarkan udara tersebut dari bagian air relay yang tadi.
- Lebih lanjut adalah span serta zero adjuster yang fungsinya ialah untuk menetapkan range atau jangkauan dari transmitter. Span merupakan hasil dari pengurangan dari up range value yang telah diset sebelumnya. Sedangkan untuk zero sama dengan low range value.
- Kemudian, ada lagi bellows yang merupakan sebuah tabung yang dapat mengembang dan juga mengecil jika ada udara yang masuk ke dalamnya. Fungsinya sendiri yaitu untuk melawan gravitasi yang sudah dihasilkan dari sensing ke flapper. Dengan begitu, pergerakan flapper pun lebih terjaga menurut kebutuhan.
b. Elektrik
Sedangkan untuk transmitter elektrik adalah sinyal yang timbul melalui arus listrik dengan satuan yang disebut ampere serta tegangan dengan satuan Volt. Selanjutnya, untuk jalur transmisinya sendiri adalah menggunakan kabel. Lalu, respon dari elektrik sendiri cukup cepat dan juga lebih compact.
Sebenarnya, prinsip kerja elektrik transmitter adalah sama dengan pneumatic namun tetap memiliki sedikit perbedaan di dalamnya. Untuk elektrik memanfaatkan prinsip kerja secara elektrolisis yang berbeda dari mekanis.
Adapun transmitter elektrik ini mempunyai sensing element yang berfungsi untuk mengukur besaran serta mempunyai displayer screen. Kemudian, displayer screen ini digunakan untuk menampilkan hasil dari pengukuran, filter current serta rangkaian dari elektronik yang menerima tegangan inputnya.
Untuk bagian-bagiannya sendiri mirip dengan pneumatic sebelumnya yaitu adanya flapper, nozzle, air relay dan juga bellows. Sedangkan untuk mengatur range pada zero dan span yaitu memakai field communicator. Dengan demikian, proses pengaturan range tersebut menjadi mudah untuk dilakukan.
2. Menurut Sensor yang Diterima
Berikutnya, berdasarkan sinyal dari sensor yang telah diterima transmitter itu sendiri. Terdapat beberapa jenis yang berbeda-beda menurut sensor sinyal yang sudah diterima yaitu sebagai berikut:
- Transmitter pressure. Diketahui, pressure merupakan salah satu Transmitter dimana dapat dimanfaatkan guna menstandarkan suatu sinyal yang keluar melalui sensor tekanan tersebut. Berikutnya, sinyal tersebut akan distandarkan nilainya melalui transmitter supaya nantinya bisa diterima kontroler itu sendiri.
- Transmitter level. Berikutnya ialah disebut level. Diketahui, level ini adalah salah satu transmitter lainnya yang dipakai guna menyamakan standar nilai yang telah dihasilkan oleh sensor hingga bisa menuju ke kontroler. Lalu, transmitter juga sensor level akan menjadi kesatuan yang mana menjadikannya ringan dan juga mudah saat digunakan.
- Speed. Diketahui jenis berikutnya ini yang biasa dipakai guna menyamakan standar nilai dari sinyal yang sudah dihasilkan sensor ini. Maka dari itu, sinyal tersebut pun bisa sampai ke bagian kontrol.
- Flow. Selanjutnya ialah transmitter flow ini. Adapun jenis yang satu ini fungsinya ialah guna memberikan standar dari nilai yang dikeluarkan aliran dari sensor hingga dari mampu sampai ke bagian kontroler. Sama seperti sebelumnya, sensor dan transmitter akan digabung bersamaan.
- Position. Lalu, ada pula position yang memiliki fungsi yaitu membuat standar nilai dari sinyal yang sudah dibuat melalui deteksi sensornya. Maka demikian, sinyal tadi akan bisa menuju ke kontroler.
- Temperatur. Berikutnya ialah temperatur yang memiliki kegunaan untuk menyamakan suatu standar nilai sinyal yang dibuat oleh sensor suhu hingga akhirnya bisa menuju ke bagian kontroler.
- Transmitter pH dan conductivity. Diketahui, transmitter satu ini memiliki fungsi seperti sebelumnya yaitu menyamakan suatu standar nilai sinyal oleh sensor. Selanjutnya akan menuju ke bagian kontrol.
Contoh Alat Pemrosesan dari Transmitter
Terdapat sebagian alat-alat untuk dijadikan contoh mengenai pemrosesan sebuah transmitter. Untuk lebih jelasnya berikut diantaranya.
1. Mikrofon:
Diketahui, mikrofon sendiri adalah benda yang sudah tidak asing serta seringkali dipakai guna menaikkan volume dari suara supaya lebih terdengar. Mikrofon ini menurut proses penggunaannya mampu mengubah sebuah suara menggunakan sinyal elektronik.
Nantinya, saat dipakai menangkap sebuah suara seperti saat berbicara atau bernyanyi. Nada suara tersebut pun bergetar melalui udara dan nantinya bisa menghasilkan suatu sinyal. Kemudian, getaran pun ditransmisi menuju pemancar yang kemudian akan bereaksi.
2. Amplifier
Lebih lanjut adalah amplifier. Diketahui, alat yang satu ini biasa dipakai guna meningkatkan sebuah sinyal yang masih rendah hingga meningkat kuat serta bisa dipakai.
Amplifikasi dari amplifier tersebut memiliki beragam jenis berbeda berdasarkan kebutuhannya masing-masing. Selain itu alat ini biasanya juga dilengkapi dengan tuner, lalu ada filter dari audio dan juga equalizer.
3. Antena
Berikutnya ialah sebuah antena. Diketahui, antena ini biasa dipakai pada radio serta televisi juga untuk menangkap sinyal sehingga siaran menjadi jelas.
Adapun jenis-jenis antena yang digunakan juga berbeda-beda tergantung dari kesesuaiannya dengan perangkat elektronik yang hendak dipakai tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu transmitter beserta jenisnya secara lengkap. Intinya, diketahui transmitter adalah alat yang bisa memancarkan dan memiliki fungsi guna memproses suatu sinyal yang muncul melalui sensor tertentu yang kemudian dapat diterjemahkan lalu diterima oleh bagian kontroler.