Pengertian Receiver dan Fungsi di Kehidupan Sehari-hari

Receiver sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Karena fungsinya untuk menerima sinyal, receiver diperlukan di berbagai alat elektronik seperti handy talkie, telepon, radio dan sebagainya. Banyak informasi yang bisa didapatkan dari receiver. 

Lantas apa saja aplikasi receiver pada peralatan teknologi dan apa jenis-jenis pemrosesan pada receiver yang sering ditemui? Berikut simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Receiver

Pengertian Receiver

Berdasar kamus Bahasa Inggris receiver memiliki makna penerima. Dalam arti pengertian, Receiver adalah alat yang dipakai untuk menerima sinyal dari beragam jenis tergantung konteks aplikasi. Bisa menerima gelombang elektromagnetik atau sinyal dari kabel. 

Lazimnya receiver berhubungan dengan perangkat ponsel, antenna, televisi, komputer atau perangkat lain yang membutuhkan radar. Pada receiver terdapat rangkaian pengolahan yang menjadikan penerima mampu memahami informasi dari transmitter

Seperti ketika sedang bertelepon, informasi getaran suara akan dikirim transmitter dalam bentuk gelombang radio lalu receiver menangkap gelombang tersebut. Namun manusia tidak dapat memahami ucapan orang jika suara masih berbentuk gelombang radio. 

Tidak hanya manusia, hewan sekalipun juga tidak bisa menangkap sinyal gelomang radio. Receiver tidak hanya bertugas untuk menerima sinyal tetapi juga bertugas untuk mengubah sinyal jadi informasi yang sama dengan sumber aslinya. 

Contoh Penggunaan Receiver di Kehidupan Sehari-Hari

Receiver sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Receiver merupakan elemen penunjang yang dibutuhkan hampir di semua alat elektronik yang menggunakan sinyal elektronik. 

Sehingga tak heran jika peran receiver sangat penting di kehidupan terutama untuk mengoperasikan alat elektronik. Terkait penjelasan lengkapnya terkait aplikasi receiver di kehidupan sehari-hari, berikut simak informasi detailnya di bawah ini!

1. Televisi

Penggunaan receiver pada televisi adalah untuk mengubah sinyal magnetic dan elektronik menjadi video atau gambar dengan suara. Pada televisi terdapat stasiun pemancar gelombang televisi yang kemudian gelombang televisi tersebut ditangkap oleh parabola di tiap rumah.

Setelah itu terdapat suatu IC di televisi yang dipakai untuk mengubah sinyal televisi yang sebelumnya telah ditangkap. Kemudian sinyal tersebut diubah menjadi gambar atau video dengan suara di dalamnya.

2. Radio

Berbeda dengan televisi, jika televisi mengubah sinyal elektronik menjadi video, radio mengubah sinyal gelombang radio atau modulasi menjadi sinyal audio. Sinyal tersebut kemudian ditangkap oleh panca indera manusia sebagai suara yang bisa didengarkan. 

Cara kerja radio juga hampir sama dengan televisi yaitu mengandalkan pemancar gelombang. Prinsip kerjanya ialah antenna di radio akan menangkap gelombang radio yang sebelumnya telah dipancarkan oleh stasiun pemancar radio. 

Lalu pada bagian tuning radio akan memilih salah satu dari banyaknya gelombang radio. Selanjutnya gelombang radio tersebut akan berubah menjadi suara yang bisa didengar oleh indera manusia.

3. Handy Talkie

Keberadaan Handy Talkie atau yang biasa disebut HT sudah ada jauh sebelum telepon pintar digunakan seluruh masyarakat di dunia. Fungsi HT masih tetap sama seperti telepon pintar yakni untuk berkomunikasi dua arah atau lebih. 

Handy talkie sangat membutuhkan receiver sebagai penerima sinyal radio. HT digunakan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan frekuensi sinyal radio. 

Jarak maksimal untuk tetap bisa menggunakan HT sebagai komunikasi adalah 2.5 KM. Lebih dari itu HT tidak akan menangkap sinyal frekuensi radio atau kemungkinan besar suara yang terdengar tidak akan jernih.

4. Telepon

Telepon pada jaman dulu sangat digemari masyarakat karena dapat digunakan untuk berkomunikasi jauh lebih baik daripada HT. Kelebihan telepon yakni bisa digunakan untuk mengirimkan pesan teks atau SMS dan mengirimkan pesan suara. 

Sebelum adanya teknologi internet, telepon telah dipilih sebagai teknologi komunikasi paling efektif. Karena keterbatasan alat komunikasi di jaman itu.

Cara kerja telepon sebagai receiver adalah ketika telepon bekerja sebagai receiver, maka akan menangkap pesan teks atau SMS dari pengirimnya. SMS atau pesan teks tersebut oleh pengirim kemudian dikirimkan melalui stasiun pemancar radio operator telepon.

5. Parabola

Kehadiran parabola digunakan sebagai penangkap sinyal untuk bisa menonton siaran televisi. Parabola membutuhkan receiver untuk menangkap sinyal. 

Receiver pada parabola hakikatnya adalah perangkat elektronik yang dipakai untuk mengonversi sinyal LNB pada antena parabola. Sinyal yang dikonversi kemudian akan diubah menjadi video atau audio melalui televisi.

Jenis dari receiver parabola cukup beragam. Terdapat receiver mpeg2, mpeg4 dan HD supaya pengguna televisi bisa mendapat gambar visual yang menarik dari saluran televisi. Untuk jenis receiver parabola yang baik bisa gunakan mpeg4 atau HD karena gambarnya jauh lebih jernih.

6. Sistem GPS

Receiver pada GPS memiliki fungsi yang beragam, karena jenis-jenis GPS juga cukup banyak. Aplikasi receiver pada GPS bisa ditemukan di penerima sinyal sistem pemosisi global.

Perangkat ini merupakan alat untuk menerima sinyal dalam bentuk gelombang sinus yang dipancarkan satelit GPS. Cara kerja GPS Receiver adalah menemukan minimal 3 sinyal satelit.

Terdapat dua tipe receiver pada perangkat ini yaitu branded dan OEM. Untuk branded GPS receivernya telah dirangkai sedemikian rupa sehingga pengguna bisa langsung mengoperasikan alat tersebut. 

Sedangkan OEM adalah model receiver GPS yang harus dirangkai terlebih dahulu sebelum digunakan seperti papan PCB sebagai salah satu komponennya.

Pemrosesan Pada Receiver

Pemrosesan sinyal mengalir pada transmitter dan receiver
Gambar: Pemrosesan sinyal mengalir pada transmitter dan receiver

Berdasar informasi sebelumnya sudah diuraikan aplikasi receiver pada alat-alat elektronik yang sering dijumpai. Namun perlu diketahui juga terkait jenis-jenis receiver karena tiap jenis receiver memiliki tahapan proses yang berbeda. 

Terdapat dua jenis receiver yakni straight receiver dan superheterodyne. Untuk penjelasannya simak informasi di bawah ini!

1. Straight Receiver

Receiver jenis ini sinyal yang diterima secara langsung didemodulasi tanpa menggunakan proses mixing. Hal inilah yang membedakan dengan superheterodyne receiver. Straight receiver juga kerap disebut sebagai penerima radio langsung. Tetapi untuk jenis receiver ini sudah jarang ditemukan karena kurang sensitif dan selektif.

Proses tahapan pada straight receiver ada lima yakni antenna, RF Tuning, detection atay demodulation, amplifying dan terakhir bagian alat suara. Tahapan-tahapan tersebut bisa dipelajari lebih dalam karena untuk mengetahui proses-proses tersebut cukup penting sebelum membeli receiver.

2. Superheterodyne Receiver

Berbeda dengan straight receiver, pada jenis ini menggunakan metode mixing dengan menggabungkan dua sinyal. Tujuannya untuk mendapatkan sinyal frekuensi yang rendah dan yang mudah ditangani. 

Sinyal yang dihasilkan adalah intermediate frequency atau IF. Istilah lain dari superheterodyne receiver adalah penerima radio superheterodyne.Urutan tahapan proses pada superheterodyne receiver lebih lengkap dan panjang daripada straight receiver. 

Terdapat 8 tahapan pada superheterodyne receiver. Tahapan tersebut antara lain antenna, RF tuning, heterodyne local oscillator, mixer, IF filter dan amplifier, detection/demodulation, audio amplifier dan speaker.

Demikian beberapa aplikasi receiver di alat elektronik yang sering ditemukan di kehidupan sehari-hari. Serta dua jenis pemrosesan pada receiver yang sering ditemui. 

Informasi-informasi terkait receiver adalah pengetahuan dasar dapat dipelajari lebih jauh sebelum mulai menggunakan receiver. Selain itu informasi tersebut juga bisa digunakan jika ingin mengganti spare part receiver.

Leave a Comment