Pada instalasi listrik terdapat beberapa barang dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda. Salah satunya yaitu steker atau biasa juga disebut dengan colokan. Steker adalah barang yang selalu ada dalam rangkaian listrik. Pasalnya steker mempunyai fungsi yang sangat penting bagi peralatan elektronik agar mendapatkan daya listrik.
Steker sendiri memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda pada setiap negara. Bentuk dari steker yang beragam tersebut juga harus disesuaikan dengan model terminal listrik yang digunakan. Agar mengetahui lebih jelas tentang steker, simak beberapa penjelasan di bawah ini.
Pengertian Steker
Salah satu nama barang dalam rangkaian listrik yang umum didengar yaitu colokan atau steker. Namun tahukah apa pengertian steker? Steker adalah barang yang digunakan sebagai colokan untuk menghubungkan alat elektronik dengan arus listrik.
Steker dapat dijumpai pada berbagai peralatan elektronik. Bentuk steker sendiri beragam. Untuk Indonesia umumnya steker yang dipakai memiliki 2 kaki yang berfungsi untuk dicolokkan ke terminal listrik.
Fungsi Steker
Pada sebuah peralatan listrik, steker merupakan barang yang tak bisa ditinggalkan. Mengapa steker sangat penting? Sebab steker adalah media yang menjadi penghubung antara alat elektronik dengan arus listrik.
Fungsi steker sendiri hampir mirip dengan saklar yang berguna untuk menghubungkan dan juga memutus arus listrik. Namun bedanya saklar ini bersifat permanen sedangkan untuk steker sendiri sifatnya portable. Secara umum steker memiliki dua fungsi yaitu:
1. Sebagai Penghubung
Fungsi utama steker yaitu penghubung. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, steker merupakan sebuah perantara agar alat elektronik dapat tersambung dengan arus listrik. Setelah terjadi koneksi antara steker dengan arus listrik inilah maka arus listrik tersebut baru bisa mengalir ke peralatan elektronik sehingga alat tersebut bisa menyala.
2. Sebagai Pengaman
Fungsi kedua yaitu pengaman. Karena ada steker pertemuan jalur listrik di rumah bisa lebih aman. Steker juga sifatnya portable sehingga jika terdapat masalah arus listrik bisa langsung diputus dengan mudah.
Jenis-jenis Steker
Pada instalasi listrik sendiri steker adalah barang yang mempunyai banyak variasi tipe serta bentuk. Untuk bentuknya sendiri steker ini terdapat 5 jenis. Sedangkan tipe steker setidaknya ada 14 tipe steker yang berbeda-beda di setiap negara.
Oleh sebab itu jangan heran jika sedang bepergian ke negara lain dan menemukan bentuk terminal listrik yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Pasalnya bentuk steker yang dipakai juga sangat jauh berbeda. Untuk mengetahui apa saja jenis dari steker ini, simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini:
1. Steker Bengkok
Untuk jenis yang pertama, sesuai dengan namanya steker bengkok adalah steker dengan bentuk yang bengkok. Bentuknya hampir membentuk sudut siku-siku. Model yang satu ini digunakan agar kabel yang terhubung dengan steker tersebut langsung tidak tertekuk ketika steker dicolokkan ke stop kontak.
2. Steker Adapter
Berikutnya ada juga steker adapter yang digunakan sebagai alternatif steker ketika steker yang digunakan tidak sesuai dengan stop kontak. Steker adalah barang yang penting agar alat elektronik bisa menyambung ke listrik. Oleh sebab itu jika tipe steker yang digunakan tidak sesuai bisa diatasi dengan adanya steker adapter ini.
3. Steker Gepeng
Selanjutnya ada juga steker gepeng. Steker model ini banyak sekali ditemukan pada instalasi listrik yang ada di rumah maupun tersambung pada alat elektronik seperti kipas angin, setrika, lampu dan sebagainya. Steker dengan bentuk gepeng ini dilengkapi dengan dua kaki yang terbuat dari logam sebagai penghubung ke stop kontak.
4. Steker T
Sesuai dengan namanya, steker T adalah steker dengan bentuk yang menyerupai huruf T. Steker dengan ini memiliki 3 terminal listrik yang terletak di bagian kanan, kiri dan juga atas. Tujuan menggunakan steker ini adalah agar terminal listrik dapat digunakan oleh lebih banyak alat elektronik.
5. Steker Arde
Berikutnya ada steker arde dengan bentuk hampir mirip dengan steker bengkok pada bagian kepalanya berbentuk besar dan bulat sebagaimana steker bengkok. Namun hal yang membedakan adalah pada bagian sambungannya dengan kabel, pada steker bengkok bentuknya bengkok namun steker arde ini bentuknya lurus.
6. Steker Tipe A
Untuk tipe A ini umumnya dipakai di negara-negara Asia seperti Jepang, Thailand, China dan juga Malaysia serta umum juga dipakai di negara-negara di Amerika. Steker tipe A ini memiliki dua pin paralel datar. Bentuk yang datar pada pin dengan lobang kecil yang ada diujungnya membuat steker ini terpasang dengan lebih kuat.
7. Steker Tipe B
Berikutnya untuk Tipe B ini memiliki 3 kaki yaitu dua pin paralel datar dan satu kaki arde bulat. Bentuk pada bagian arde ukurannya lebih panjang dari dua pin paralel datar. Dengan demikian perangkat akan dihubungkan ke ground sebelum menyambung dengan listrik.
8. Steker Tipe C
Hampir semua perangkat elektronik yang ada di Indonesia menggunakan steker dengan tipe ini. Setelah mengetahui bahwa steker adalah barang yang penting pada perangkat elektronik maka penting juga untuk memperhatikan tipe steker yang digunakan.
Tujuannya agar perangkat elektronik bisa tersambung ke listrik dengan benar apabila stekernya cocok dengan terminal listrik yang ada. Tipe C ini memiliki kaki yang terdiri dari pin berbentuk bundar yang berjumlah 2.
Steker tipe ini biasanya dipakai untuk perangkat yang butuh 2,5 amp atau bahkan kurang. Steker tipe C akan bisa digunakan dengan soket E,F,J, K atau bisa juga soket N.
9. Steker Tipe D
Berikutnya adalah steker dengan tipe D. Tipe D ini memiliki bentuk colokan yang terdiri dari 3 pin bulat yang tersusun menjadi bentuk segitiga. Steker ini umumnya untuk peralatan dengan kebutuhan arus yang besar.
10. Steker Tipe E
Bentuk dari steker ini hampir mirip dengan tipe C. Dengan dua pin berbentuk bulat dengan ukuran 4,8 mm dan juga berjarak 19mm, steker ini umum dipakai pada negara-negara Afrika. Selain itu ada pula negara di Eropa yang memakai steker tipe ini.
Cara Memasang Steker
Memasang steker sendiri pada rangkaian listrik sebenarnya mudah. Cara memasang steker adalah dengan menghubungkannya dengan kabel yang ada di alat elektronik. Untuk mengetahui caranya simak penjelasan berikut:
- Untuk memasang steker hal yang harus dilakukan adalah membuka baut yang ada di steker.
- Setelah itu buka kabel yang akan disambungkan sehingga akan nampak dua kabel yaitu kabel positif dan juga negatif. Apabila kedua kabel tersebut dibuka akan nampak serabut tembaga.
- Berikutnya lepas baut yang ada di bagian konektor di dalam steker. Setelah itu lilitkan serabut tersebut pada konektor yang ada di steker. Jika sudah, kencangkan lagi baut tersebut agar serabut yang dililitkan tersebut lebih kuat.
- Apabila semua sudah terpasang dengan baik tutup kembali steker dan pasang bautnya dengan benar.
Itu tadi adalah beberapa pembahasan singkat mengenai steker. Dengan demikian sudah dapat dipahami bahwa steker adalah komponen yang penting dalam sebuah instalasi listrik. Steker juga memiliki banyak jenis dan tipe yang berbeda-beda di tiap negara.
Steker merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai adapter atau penghubung listrik.
Stop kontak merupakan sebuah alat untuk memutus antara arus postitif atau negatif dan grounding pada instalasi listrik.