Pemanasan global kini makin dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia, meningkatnya suhu rata-rata adalah salah satu tanda paling mudah untuk diketahui. Selain itu es di kutub semakin banyak yang mencair.
Pemanasan global atau biasa disebut dengan istilah global warming pada dasarnya merupakan sebuah fenomena naiknya temperatur global tiap tahunnya karena terjadinya efek rumah kaca greenhouse effect.
Disebabkan meningkatnya emisi berbagai gas seperti metana (CH4), dinitrooksida (N20), karbondioksida (CO2), & CFC. Sehingga energy matahari akan terperangkap dalam atmodfer bumi.
Diambil dari berbagai literatur menunjukkan bahwa kenaikan temperatur global termasuk Indonesia terjadi pada kisaran 1,5 – 40°C di akhir abad 21.
Pengertian Pemanasan Global
Sebenarnya dengan membaca pendahuluan di atas dengan teliti dan ngga buru-buru kamu sudah bisa mengetahui isi juga inti dari artikel ini.
Jadi yang dinamakan pemanasan global adalah? Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca pada atmosfer.
Pemanasan global akan diikuti dengan bergantinya iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga terjadi banjir dan erosi. Sedangkan pada belahan bumi lain akan mengalami kekeringan yang berkepanjangan.
Lantas banyak orang bertanya, mengapa pemanasan global selalu dikaitkan dengan efek rumah kaca?
Iya, karena sebenarnya bumi secara alami akan menjadi panas sebab radiasi matahari yang masuk ke dalam atmosfer. Siklusnya yaitu sebagian panas diserap ke dalam permukaan bumi, kemudian dipantulkan kembali ke angkasa.
Karena terdapat gas rumah kaca di atmosfer seperti CO2, N20, CH4, dsb maka sebagian panas tersebut tetap berdiam di atmosfer. Sehingga bumi menjadi hangat pada suhu tepat {60°F/16°C} bermanfaat bagi makhluk hidup untuk bertahan.
Mekanisme
Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gasrumah kaca, temperatur rata-rata di dunia dapat menjadi -18ºC. Sayangnya, kini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang dicokoknya. Walhasil, Bumi menjadi kian panas
Penyebab & Contoh Pemanasan Global
Para ilmuwan sudah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824 dulu banget, Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan lebih dingin apabila tidak memiliki atmosfer.
Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang menyebabkan iklim Bumi cocok untuk ditempati. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 60°F / 15,6°C lebih dingin.
Sebagian besar gas rumah kaca berasal dari pembakaran bahan bakar fosil pada mobil, pabrik, dan juga produksi listrik.
Diantara gas lain yang paling besar tanggungjawabnya adalah karbon dioksida (CO2). Lainnya termasuk metana dilepaskan dari tempat pembuangan sampah, pertanian (seperti dinitrogen oksida dari pupuk), peternakan (terutama pada sistem pencernaan hewan merumput), kemudian gas-gas yang dihasilkan dari proses pendinginan industri.
Selain itu hilangnya hutan juga mampu menambah jumlah karbon dioksida semakin bertambah dan membludak.
Berbagai Faktor Penyebab Pemanasan Global
1. Penebangan liar (deforestation) yang disertai dengan pembakaran lahan hutan.
2. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit listrik.
3. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat transportasi.
4. Meningkatnya penggunaan pupuk kimia.
5. Dan penggunaan chlorofluorocarbons lebih kita kenal dengan (CFCs) dalam mesin pendingin refrigerator.
Dampak Pemanasan Global
Segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak terhadap lingkungannya, baik dampak positif maupun negatif. Begitu juga dengan kondisi atmosfer Bumi tiap waktu yang selalu mengalami perubahan akibat ulah manusia.
Kini Bumi telah berubah sifat kealamiannya, konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca pada atmosfer sulit diprediksi, adapun dampak yang terjadi yaitu:
1) Kegagalan panen besar-besaran, menurut penelitian terbaru bahwa ada 90% kemungkinan bahwa 3 milyar orang di seluruh dunia wajib memilih pergi bersama keluarganya ke tempat beriklim baik atau tetap diam kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun lamanya.
2) Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu juga dengan daratan pantai yang landai, lama-kelamaan akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
3) Temperatur Bumi akan semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya biasa saja.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, dan populasinya akan hilang pada tahun 2100 yang disebabkan karena meningkatnya suhu pengasaman laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
5) Tingginya temperatur Bumi mampu menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, akan tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa akan menjadi basah dan sebagian lain akan kering.
6) Punahnya spesies yang makin meluas dan merajalela. Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Nature, peningkatan suhu bisa mengakibatkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Hingga detik ini hilangnya spesies kian meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
7) Menipisnya lapisan ozon, Lapisan ozon merupakan salah satu lapisan atmosfer yang ada di dalam lapisan stratosfer, yaitu kisaran 17-25 KM di atas permukaan Bumi. Perlu kalian ketahui lapisan inilah yang melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet atau biasa disingkat UV.
Berdasarkan pengamatan lewat satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970 baheula.
Usaha yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mengatasi Pemanasan Global
Penting ! ! ! Bahwasannya penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar guna menghasilkan suatu energi.
Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia pasti dan sudah menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Rusaknya lapisan ozon merupakan salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang begitu mengganggu keseimbangan ekosistem serta biosfer. Kondisi tingginya gas polutan pada udara mengakibatkan terjadinya pemanasan global.
Adapun beberapa usaha yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi pemanasan global ini antara lain:
1. Mengurangi deforestation.
3. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
4. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, kayu, gasoline, serta bahan bakar organik lainnya.
5. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFCs).
Penelitian dari Lousiana Tech University menemukan bahwa setiap pepohonan hijau mampu menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari gas buang pengendara mobil selama setahun.
Rangkuman
Biar ngga ribet, nih mimin kasih rangkumannya:
a. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas.
b. Pemanasan global adalah sebuah istilah yang dipakai dalam menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, juga sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim pertanian.
c. Faktor yang bisa menyebabkan pemanasan global antara lain yaitu emisi CO2, emisi metana, deforestation, dan pembakaran lahan hutan, penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs), meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
d. Dampak pemanasan global yang sudah kelihatan antara lain: penguapan dan curah hujan tidak menentu, temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, mencairnya glasier yang menjadikan volume air laut meningkat, hilangnya terumbu karang, kepunahan spesies makin meluas, gagal panen besar-besaran, dan menipisnya lapisan ozon.
e. Usaha-usaha yang diyakini mampu menanggulangi yaitu mengurangi deforestation, menggunakan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan, mengurangi penggunaan (CFCs), mendukung dan ikut serta dalam kegiatan penghijauan.