Scafolding Perancah/Steger Dalam Konstruksi Bangunan

Dari survei yang saya lakukan ternyata banyak masyarakat umum yang belum mengetahui apa itu scaffolding, oleh karena itu saya menulis ini dengan tujuan agar masyarakat mengerti dan memahami apa itu scaffolding, jangan lupa share jika dirasa perlu.

1. Pengertian Scafolding/Perancah/Steger

scaffolding adalah
rumahkhori.blogspot .com

Perancah, steger, atau scaffolding merupakan perlatan kerja (work platform) yang dibuat sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja.

Biasanya perancah dibuat jika bangunan sudah mencapai ketinggian 2 meter dan tidak bisa dijangkau oleh pekerja.

Pengertian perancah (scaffolding) adalah struktur sementara yang digunakan untuk menyangga manusia dan material dalam konstruksi gedung dan bangunan-bangunan besar lainnya.

Umumnya perancah berbentuk sistem modular dari pipa atau tabung logam, walaupun bisa juga menggunakan bahan-bahan lain. Di beberapa negara Asia terkhusus Indonesia masih banyak terlihat bambu digunakan sebagai perancah.

Perlu diketahui bahwa scaffolding ini terbuat dari pipa besi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan dalam menopang beban berat yang ada di atasnya. Dalam pembangunan kebutuhan scaffolding tergantung pada si pemilik proyek.

Hal ini dikarenakan adanya perbedaan biaya dalam penggunaannya, keuntungan jika menggunakan scaffolding adalah lebih menghemat biaya, efisien waktu, melestarikan alam karena tidak menghabiskan kayu atau bambu yang terlalu berlebihan.

Scaffolding sendiri terbagi menjadi beberapa tipe antara lain:

1.1. Tipe Dasar

  • Supprot Scaffolds, adalah platform yang disangga oleh tiang, yang dilengkapi dengan pendukung lain seperti sambungan-sambungan, kaki-kai, kerangka, dan outriggers.
  • Suspended Scaffolds, merupakan paltform yang tergantung dengan tali atau lainyya.
  • Aerial Lifts, adalah penopang untuk mengangkat seperti Man Baskets” atau keranjang manusia.

1.2. Fungsi Scafolfing/Perancah

  • Sebagai tempat untuk bekerja yang aman bagi para pekerja, sehingga keselamatan kerja akan lebih terjamin.
  • Sebagai pelindung bagi pekerja yang ada di bawahnya ketika ada sesuatu barang berat atau sejenisnya yang jatuh dari atas.

2. Jenis-jenis Perancah

scaffolding adalah
hastajarta.com

Scaffolding / perancah / Steger / andang (Jawa)

2.1. Perancah Andang

Perancah ini biasa digunakan pada pekerjaan yang tingginya 2.5 – 3 m saja. Jika sudah melampaui tinggi makan ini tidak akan digunakan lagi.

  1. Perancah andang kayu.
  2. Perancah andang bambu.
  3. Perancah andang besi.

2.2. Perncah Tiang

Perancah ini merupakan perancah yang biasa digunakan apabila pekerjaan telah mencapai di atas 3 m, perancah tiang dapat dibuat samapi dengan ketinggian 20 m lebih, sesuai kenutuhan masing-masing. Perancah model ini terdapat 3 macam yaitu:

2.3. Perancah Tiang Bambu

Pada dasarnya perancah bambu banyak digunakan ileh para pekerja lapangan, baik bangunan bertingkat maupun bangunan biasa. Alasan memakai adalah:

  • Bambu lebih mudah didapat, kuat, dan juga murah.
  • Pemasanagn perancah bambu mudah dibongkar dan bisa dipasang kembali tanpa merusak bambu tersebut.
  • Bahan pengikatnya pakai tali ijuk.

2.4. Perancah Bambu dengan Konsol Besi

Sistem perancah dengan konsol besi hanya ditahan oleh satu tiang bembu saja, berbeda dengan perancah tiang. Keuntungan menggunakan perancah ini adalah:

  • Tidak terlalu banyak bambu yang diperlukan.
  • Cara pemasangannya lebih cepat dari pada perancah bambu.
  • Lebih praktis dan menghemat tempat.
  • Pemasangan konsol bisa dipindah dari tingkat q ke tingkat yang ada di atasnya.
  • Untuk tiang bambu tak perlu dipotong.

2.5. Perancah Tiang Besi atau Pipa

Alat ini lebih cepat perancangannya dari pada perancah bambu, dengan memakai kopling untuk penyambungannya.

2.6. Perancah Besi Beroda

Perancah ini terbuat dari pipa galvanis. Perancah ini dapat dipasang di dalam ruangan ataupun di lapangan. Roda berfungsi untuk memudahkan perpindahan perancah, ini juga agak berbeda dengan yang lain karena setiap bagian-bagian perancah ini sudah terbentuk kusen sehingga pemasangan bisa dilakukan secara mudah.

2.7. Perancah Besi tanpa Roda

Perancah ini terdiri dari kumpulan kaki pipa berulir, kusen bangunan, penguat vertikal, tiang sandaran, sambungan pasak, papan panggunag, tiang sandaran, penggung datar, penutup sandaran, penopang, konsol menyambung dan keluar, pinggiran tangga, dll.

2.8. Perancah Menggantung

Perancah ini biasa digunakan untuk pekerja yang sedang memasang internit, finishing, pengecatan, plat beton, dll. Oleh karena itu perancah ini hanya digunakan untuk pekerjaan atas saja,  digantung dengan rantai besi atau tali.

2.9. Perancah Frame

Ini merupakan perancah baru, terbuat dari pipa atau tabung logam. Perancah ini bisa disusun sedemikian rupa menjadi saru kesatuan hingga ketinggian tertentu yang biasa digunakan sebagai alat penopang para pekerja dalam kegiatan kontruksi tinggi.

2.10. Perancah Dolken

Dinamakan Dolken karena memang perancah ini terbuat dari kayu bulat / dolken. Biasa digunakan untuk tiang-tiang perancah dengan ukuran 1 -10 cm.

2.11. Two Point Adjustable Suspension Scaffolding

2.12. Strip Board One Side Scaffolding

2.13. Auxiliary Fixtures For Pipe Scaffolding

2.15. Bracket One Side Scaffolding

2.16. Independent Scaffilding

Ciri-cirinya:

  • Perancah dua baris standar berjarak 1,2 m.
  • Memiliki daya dukung sendiri.
  • satu baris mendukung bagian lur dan dalam dari deck berjarak 1,2 m sampai 2,4 m.
  • Memerlukan ties untuk stabilitas lateral.
  • Tanpa beban vertikal yang dihubungkan gedung.
  • Sejajar antara horizontal dengan horizontal tubes called ledgers.
  • Jarak ledgers vertikal pada the working height of 2 m.
  • Pada bagian dalam dan luar bertinag stndar dihubungkan dengan transoms.

2.17. Birdcage Scaffold

Ciri-cirinya:

  • Terdiri dari dua baris tiang yang semuanya dihubungkan dengan ledgers, transoms, dan braces.
  • Umumnya digunakan pada pengecatan dan pemasangan plafon.
  • Hand rail dan toe boards dipasang pada bagian luar dan dalam perimeter dari scaffold platform.

2.18. Access Tower Scaffold

Ciri-cirinya:

  • Scaffold yang hanya digunakan untuk access.
  • Digunakan pipa-pipa dan fittings atau berupa modul-modul A-Frames.
  • Dipakai untuk menumbung material atau peralatan tidak diperbolehkan.
  • Akses menggunakan papan atau tangga.
  • Aluminum steps setiap level.
  • Tidak diperuntukkan sebagai papan kerja.
  • Jika lebih dari 25 m harus diperhatikan dan disetujui penanggungjawab.
  • Pembebanan peralatan atau materials menggunakan tower ini tidak praktis.
  • Ladders harus bersandar pada sudut 1 – 4 lean, tidak vertikal.
  • Ladders harus dikencangkan pada tombol

Lihat Artikel Terkait:

Jasa Sewa Perancah Scaffolding

2 thoughts on “Scafolding Perancah/Steger Dalam Konstruksi Bangunan”

  1. Assalamualaikum.. kak mksi bnyk artikelnya sgt bgus dan mmbantu sya sekali.. ohya ada yg mau ditanyakan nih..karna saya lagi nyusun skripsi tntg metode ini .. brg kli kk tau.. klo argumen ini “Bantuan tersebut bisa berupa petunjuk, dorongan, peringatan, mengurangi maslah terhadap langkah-langkah yang lebih mudah, memberikan contoh, serta tindakan yang memungkinkan para pelajar untuk belajar sendiri,” kk ambil dri buku siapa ya? Terimakasih.

    Reply
  2. terimakasih ka sangat menambah wawasan untuk pengetahuan tambahan mengenai pipa scafolding semoga makin sukses ya ka.

    Reply

Leave a Comment