Variabel Penelitian (Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contoh)

Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan.

Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian tanpa variabel.

Akan tetapi, terkadang banyak sekali hal juga yang menyebabkan kita kurang pemahaman mengenai apa dan seperti apa variabel, serta ada berapakah variabel dalam sebuah penelitian itu? Banyak sekali yang harus kita jadikan sebagai (PR), tapi jangan risau karena jawaban sudah tersedia lengkap di bawah ini.

1. Pengertian Variabel Penelitian

pengertian variabel penelitian
© careergravity.com

Variabel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti dapat berubah-ubah, bermacam-macam, berbeda-beda (tentang harga, mutu, dan sebagainya).

Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang peneliti dalam sebuah penelitiannya.

Sebagian ahli juga mendefiniskan bahwa yang dinamakan variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian. Dari dua pengertian di atas, bisa diartikan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-faktor yang berperan ketika proses penelitian itu sendiri.

Variabel penelitian ini sangat ditentukan oleh landasan teoritis dan kejelasannya yang ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, jika landasan teori dalam suatu penelitian berbeda, maka akan berbeda pula hasil variabelnya.

Kemudian variabel-variabel yang hendak digunakan perlu penetapan, klasifikasi dan identifikasi. Luas dan sempitnya variabel penelitian juga dapat menentukan jumlah variabel yang akan digunakan.

Terdapat perbedaan variabel antara ilmu ekstrak dan ilmu sosial. Pada ilmu ekstrak variabel yang dipakai biasanya mudah diketahui karena bisa dilihat dan divisualisasikan.

Sedangkan variabel dalam ilmu sosial itu bersifat abstrak sehingga susah dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial lahir dari suatu konsep yang perlu dijelaskan dan diubah bentuknya sehingga bisa diukur dan dipergunakan secara operasional.

1.1. Pengertian  Menurut Para Ahli

Sudigdo Sastroasmoro

Varibel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lainnya.

Hatch dan Farhady (1981)

Menurut pendapat ini variabel diartikan sebagai atribut atau objek yang memiliki variasi antara objek dengan objek lainnya.

Bhisma Murti (1996)

Menurut Bhisma, definisi variabel yaitu fenomena yang mempunyai variasi nilai dan variasi nilainya dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif.

Kidder (1981)

Menurut pendapat Kidder, variabel adalah suatu kualitas di mana peneliti mempelajari dan menarik sebuah kesimpulan dari proses penelitian tersebut.

Dr. Soekidjo Notoatmojo (2002)

Menurut pendapat Dr. Soekidjo yaitu:

  • Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu kelompok yang berbeda dengan apa-apa yang dimiliki oleh kelompok lain juga.
  • Variabel adalah sesuatu yang dipakai sebagai ciri, sifat, maupun sifat yang didapatkan dari penelitian tentang konsep pengetian tertentu. Contoh, Pendidikan, umur, gen, pekerjaan, pengetahuan, dan lain sebagainya.

Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)

Menurut Dr. Watik, variabel adalah sebuah konsep yang memilki variabilitas. Sedangkan konsep merupakan gambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu.

Kerlinger (1973)

Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Contoh, Pendidikan, penghasilan, jenis kelamin, produktifitas kerja, tingkat apresiasi, dan sebagainya.

Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian, variabel itu adalah sesuatu yang bervariasi.

2. Jenis-jenis Variabel Penelitian

Jenis-jenis Variabel Penelitian
© YouTube.com

Menurut sifatnya, variabel ini dapat dibedakan menjadi 5 yaitu: Sifat variabel, hubungan antar variabel, urgensi pembukaan instrumen, dan tipe skala pengukuran. Berikut penjelasannya.

2.1. Hubungan antar Variabel

Jenis Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini mempunyai pengaruh atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya perubahan variabel lain.

Contoh, jika dalam sebuah penelitian dinyatakan akan berusaha mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi mahasiswa” maka variabel bebasnya adalah “motivasi belajar”. Disebut variabel bebas karena variabel ini tidak bergantung pada variabel lain.

Sedangkan variabel “prestasi belajar” bergantung dan dipengaruhi oleh variabel “motivasi belajar”.

Variabel bebas atau independent ini juga biasa disebut sebagai variabel stimulus, pengaruh dab prediktor. Di dalam pemodalan persamaan struktural, variabel bebas disebut sebagai variabel eksogen.

Jenis Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terkait atau dependent adalah variabel yang keberadaannya menjadi suatu akibat dikarenakan adanya variabel bebas. Disebut variabel terkait karena kondisi atau variasinya terkait dan dipengaruhi oleh variasi variabel lain.

Selain itu ada juga sebutan lain yaitu variabel tergantung, karena variasinya tergantung pada variasi variabel lain. Kemudian ada juga yang menyebut variabel output, kriteria, respon, dan indogen.

Contoh variabel dependent: Aapabila seorang peneliti hendak mengungkap “pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa” maka yang menjadi variabel terikatnya adalah “prestasi belajar siswa”. Variabel ini dinamakan sebagai variabel terikat karena tinggi dan rendahnya prestasi siswa itu tergantung variabel motivasi belajarnya.

Jenis Variabel Kontrol (Control Variable)

Jenis variabel ini merupakan variabel yang dibatasi dan dikendalikan pengaruhnya sehingga tidak berpengaruh pada gejala yang sedang diteliti, dengan kata lain yaitu dampak dari variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Dalam beberapa penelitian variabel ini tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi lebih ke penelitian yang sifatnya eksperimental. Variabel ini dibutuhkan pengendalian yang sifatnya sangat penting.

Hal sedemikian rupa dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kompleksitas permasalahan yang sedang diteliti. Selain digunakan untuk penelitian eksperimental, variabel kontrol juga sering dipakai peneliti apabila hendak melakukan penelitian yang sifatnya membandingkan.

Contohnya, pengaruh metode belajar terhadap prestasi belajar siswa. Variabel bebas dalam variabel ini adalah metode mengajar, sedangkan variabel terikatnya adalah pretasi belajar sisiwa.

Variabel yang ditetapkan sama yaitu mata pelajaran yang sama misal, pelajaran kimia. Dengan adanya penetapan variabel kontrol tersebut maka dampak besarnya pengaruh mengajar terhadap prestasi belajae sisiwa bisa diketahui lebih pasti

2.2. Sifat Variabel

Variabel ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

Jenis Variabel Dinamis

Pengertian variabel dinamais yaitu suatu variabel yang bisa diubah naik keadaan maupun karakteristiknya. Variabel ini memungkinkan untuk dilakukan manipulasi atau perubahan sesuai dengan tujuan yang diinginkan peneliti.

Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan atau penurunan. Seperti contoh, prestasi belajar, motivasi belajar, kinerja pegawai, dan lain-lain

Jenis Variabel Statis

Variabel statis adalah variabel yang mempunyai sifat yang tetap dan tidak dapat diubah, baik keberadaan maupun karakteristiknya. Dalam kondisi normal sifat-sifat tersebut sulit untuk diubah.

Contoh seperti, status sosial ekonomi, tempat tinggal, jenis kelamin, dan lain-lain.

2.3. Urgensi Faktual

Bedasarkan penting atau tidaknya sebuah instrumen dalam mengumpulkan data, maka dapat dibedakan menjadi 2 yaitu variabel konseptual dan faktual, berikut penjelasannya:

Variabel Konseptual

Dinamakan variabel konseptual karena variabel ini tidak terlihat secara fakta dan tersembunyi dalam suatu konsep. Variabel konsep hanya bisa diketahui berdasarkan indikator yang tampak.

Contoh variabel konsep adalah, motivasi belajar, minat, konsep diri, bakat, kinerja, dan lain-lain. Karena tersembunyi di dalam konsep, maka keakuratan data yang terdapat pada variabel konsep tergantung keakuratan indikator dari beberapa konsep yang sudah dikembangkan oleh peneliti.

Variabel Faktual

Berbeda dengan yang di atas, variabel ini merupakan variabel yang ada di dalam faktanya. Contoh yang dapat kamu lihat dalam variabel ini adalah, gen, usia, asal daerah/sekolah, agama, pendidikan, dan lain-lain.

Karena sifatnya yang faktual, maka apabila terjadi kesalahan dalam pengumpulan data itu bukanlah kesalahan instrumen akan tetapi respondennya, misal si responden tidak jujur atau terdapat sifat-sifat buruk pada responden itu sendiri.

2.4. Tips Skala Pengukur

Ada sekitar 4 tingkatan dalam variabel ini yaitu: Nominal, interval, dan rasio, berikut penjelasannya:

Variabel Nominal

Variabel nominal adalah, variabel yang hanya bisa dikelompokkan terpisah secara kategori dan diskrit. Variabel nominal bisa disebut juga dengan variabel diskrit. Dilihat dari namanya nominal atau nomi mempunyai arti nama, hal ini menunjukkan bahwa tanda atau label hanya digunakan untuk membedakan antar variabel.

Contoh dari variabel ini yaitu: Gender, agama, wilayah, dan lain-lain. Variabel nominal juga merupakan variabel yang memiliki variasi paling sedikit.

Variabel Ordinal

Variabel ordinal yaitu variabel yang memiliki variasi perbedaan, tingkatan, urutan, namun tidak memiliki kesamaan jarak perbedaan dan tidak bisa dibandingkan. Pada urutan ini tergambar adanya gradasi atau sebuah tingkatan, namun itu semua tidak bisa diketahui secara pasti.

Contohnya yaitu peringkat dalam kejujuran, di mana selisih yang menggambarkan jarak pencapaian skor/pretasi juara 1, 2, 3, dan seterusnya tidak dipermasalahkan.

Variabel Interval

Berbeda lagi dengan variabel-variabel di atas, skala variabel jenis ini dapat dibedakan, bertingkat dan memiliki jarak yang sama dari satuan hasil pengukuran, namun kesamaan tersebut sifatnya tidak bisa dibandingkan dan tidak mutlak.’

Contoh interval, penerimaan raport dari hasil belajar diberikan angka 4, 5, 6 , 7, 8, 9, 10 dan seterusnya. Skala penilaian dari angka 1 – 10 memiliki satuan 1 per unit. Jarak angka 4 ke 5 sama saja dengan jarak 5 ke 6…. dan seterusnya.

Namun angka tersebut tidak memiliki arti perbandingan, dalam artian bahwa angka 4 yang didapatkan oleh seorang siswa itu tidak berarti bahwa kepintaran siswa setengah lebih baik dari siswa yang mendapat angka 8.

Variabel Rasio

Variabel rasio adalah variabel yang memiliki skor dan bisa dibedakan, diurutkan, adanya persamaan jarak perbedaan, dan dapat dibandingkan.

Contohnya, tinggi badan, seseorang yang tinggi badannya 50 cm adalah setengah dari orang yang tinggi badannya 100 cm.

2.5. Penampilan Waktu Pengukuran

Dalam waktu pengukuran variabel dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu: Variabel maksimalis dan tipikalis. Simak di bawah ini.

Variabel Maksimalis

Variabel maksimalis adalah, variabel yang ketika proses pengumpulan data, ada dorongan terhadap responden agar menunjukkan penampilan maksimal. Contohnya, kreativitas, bakat, pretasi dll.

Variabel Tipikalis

Variabel tipikalis adalah variabel yang ketika peroses pengumpulan data tidak ada dorongan terhadap responden dalam menunjukkan penampilan secara maksimal, namun lebih kepada jujur diri terhadap variabel yang diukur.

Contohnya yaitu: Minat, kepribadian, sikap terhadap pelajaran tertentu dll.

17 thoughts on “Variabel Penelitian (Pengertian, Jenis, Ciri, dan Contoh)”

  1. sebelumnya saya ingin bertanya pak, apakah boleh ya dalam variabel bebas itu secara tidak sengaja ternyata berkaitan, dan apabila berkaitan apakah harus di moderasi atau medias atau apakah terdapat solusi lain? terima kasih, mohon pencerahannya pak.

    Reply
  2. Maaf, mau tanya apakah sekiranya dalam suatu penelitian bisa tidak terdapat variabelnya ? Karena saya pernah ada melihat penelitian yg menggunakan aplikasi tidak ada variabel dalam penelitiannya. Mohon penjelasannya, terimakasih sebelumnya

    Reply
    • Variabel juga disebut sebagai objek penelitian.
      Oleh karena itu variabel wajib ada dalam sebuah penelitian, kalau tidak ada variabel apa yang hendak di teliti.

      Reply
  3. Alhamdulillah..sangat membantu dr td nyari
    .cuma ini penjelasan yang bisa dengan mudah saya pahami..thanks

    Reply
    • ijin sharing.
      Sepengetahuan saya, beberapa peneliti ada yang menyamakan istilah / sebutan variabel penelitian dan parameter penelitian. Sebaiknya menggunakan istilah variabel bukan parameter agar tidak membingungkan pembaca bidang ilmu lainnya mengingat dalam ilmu statistika parameter ukuran dari suatu fungsi populasi yang dinyatakan dan simbol µ, α, β dll
      semoga membantu

      Reply

Leave a Comment